Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan, menginginkan pemerintah dapat mengantisipasi dampak dari kebijakan “travel advice” atau anjuran wisata yang dikeluarkan sejumlah negara bagi warganya yang berkunjung ke Republik Indonesia.
“Jangan dibiarkan. Jangan seolah ada pembenaran bahwa tidak terjadi apa-apa, karena realitanya ada negara-negara yang mengeluarkan ‘travel advice’,” kata Taufik Kurniawan di Jakarta, Senin (21/5).
Taufik menyadari bahwa akibat dari kondisi yang ada di Indonesia yang sempat mendapat sejumlah serangan teror akhir-akhir ini, berakibat kepada dikeluarkannya “travel advice”.
Untuk itu, politisi PAN itu mengingatkan agar pemerintah dapat benar-benar memaksimalkan peran Kementerian Pariwisata untuk memberikan pemahaman kepada dunia bahwa Indonesia dalam situasi yang aman.
Sebagaimana diwartakan, Menteri Pariwisata Arief Yahya berupaya menjamin keamanan wisatawan yang berkunjung ke Indonesia pasca-serangkaian peristiwa pemboman khususnya di Surabaya, Jawa Timur.
“Kami mencoba untuk menjamin keamanan, keamanan itu ditingkatkan,” kata Arief Yahya di Jakarta, Senin (14/5) malam.
Arief Yahya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu melawan terorisme dan kembali mengangkat citra baik pariwisata Indonesia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat Lalu Moh Faozal mengatakan meski jumlah negara yang mengeluarkan “travel advice” terkait peristiwa ledakan bom di Surabaya, kondisi pariwisata di provinsi itu tetap berjalan normal dan sedikitpun tidak terpengaruh.
“Masih tetap stabil, belum ada pengaruh dan tidak ada penurunan. Jangankan ‘travel advice’, mereka keluarkan ‘travel warning’ saja mereka masih tetap datang,” katanya di Mataram, Senin (21/5).
Ia menjelaskan, meski jumlah negara yang mengeluarkan travel advice bertambah, pihaknya berharap hal itu tidak terlalu lama. Sebab, menurut Faozal, pemerintah sendiri sudah melakukan upaya pemulihan dari dampak bom Surabaya.
Sedangkan Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta Aris Riyanta mengatakan hingga Jumat belum ada dampak penurunan kunjungan wisata di Yogyakarta akibat peristiwa teror bom di Surabaya.
“Sampai sekarang belum ada dampak (kunjungan wisata) yang terlihat akibat aksi-aksi teror kemarin,” kata Aris Riyanta di Yogyakarta, Jumat (18/5).
Menurut Aris Riyanta, aktivitas pariwisata masih berlangsung seperti biasa.
Sebelumnya, Asosiasi Agen Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Bali meyakinkan kepada wisatawan mancanegara bahwa situasi di Pulau Dewata aman pascaledakan bom di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur yang terjadi pada Minggu (13/5).
“Wisatawan harus diberikan informasi yang baik dan benar plus meyakinkan bahwa Bali jauh dari Surabaya,” kata Ketua Asita Bali Ketut Ardana dihubungi di Denpasar, Senin (14/5).
Ant.
Artikel ini ditulis oleh: