Jakarta, Aktual.co — Pada umumnya, kereta api adalah bentuk transportasi rel yang terdiri dari serangkaian gerbong yang didorong sepanjang jalurnya untuk mengangkut kargo atau penumpang. Bentuk modern yang paling umum adalah mesin diesel dan lokomotif listrik.

Seiring perkembangan zaman, teknologi semakin canggih dimana tercipta sebuah kereta super cepat  di Prancis yang disebut Kereta Peluru TGV (Train a Grande Vitesse).

Penemuan listrik oleh Michael Faraday membuat beberapa penemuan peralatan listrik yang diikuti penemuan motor listrik. Motor listrik kemudian digunakan untuk membuat trem listrik yang merupakan cikal bakal kereta api listrik. Kemudian, Rudolf Diesel memunculkan kereta api bermesin diesel yang lebih bertenaga dan lebih efisien dibandingkan dengan lokomotif uap.

Seiring dengan berkembangnya teknologi kelistrikan dan magnet yang lebih maju, dibuatlah kereta api magnet yang memiliki kecepatan di atas kecepatan kereta api biasa. Jepang dalam waktu dekade 1960-an mengoperasikan KA Super Ekspress Shinkanzen dengan rute Tokyo-Osaka yang akhirnya dikembangkan lagi sehingga menjangkau hampir seluruh Jepang.

Lalu, Prancis mengoperasikan kereta api serupa dengan nama TGV.

Sejarah TGV
Sejak awal jaringan jalan kereta api di Prancis yang terhubung dengan beberapa negara di Eropa menggunakan jalan rel dengan lebar sepur 1435 mm yang merupakan standard gauge atau normal gauge.

Dengan jalan rel 1435 mm dan lokomotif listrik kereta api di Eropa dapat mencapai kecepatan sampai 200 km/jam pada jalan lurus dan datar. Hal ini belum memuaskan kinerja la Societe Nationale des Chemins de fer du Francais (SNCF) atau Perkeretaapian Nasional Prancis.

Sekitar tahun 1975, SNCF mengadakan studi-studi dan percobaan untuk meningkatkan kecepatan KA dan diwujudkan dengan pembagunan jalur supercepat TGV dengan teknologi baru.

Jalur baru TGV ini dibangun dengan geometry relative lurus, bila ada tikungan diusahakan dengan radius yang besar, kelandaian yang kecil, walaupun masih ada tanjakan yang cukup terjal.

Jalur KA TGV yang pertama kali dibangun adalah antara Paris-Lyon, berjalur ganda, lebar sepur 1435 mm; tegangan listrik aliran atas 25 KV, 50 Hz, dan V operasi 270 km/jam.

Jalur KA TGV selanjutnya yang dibangun adalah Paris-Le Mans ke arah barat Perancis dan paris-Tours ke arah selatan, kemudian dilanjutkan Paris-Lile kearah utara yang akhirnya tembus ke Inggris melalui terowongan bawah laut.

Keunggulan Kereta Api TGV
April lalu rekor kereta tercepat di atas rel dipecahkkan di Prancis. TGV V150 berhasil melaju di atas 574,8 km/jam. Saking kencangnya sampai penumpang merasa seakan terbang, dan beberapa merasa panik.

Bisa dilihat bahwa kereta Api TGV memiliki beberapa keunggulan yaitu , dalam segi kecepatan, kemanan, dan juga keselamatan

Dalam segi kecepatan, kecepatannya Kereta Api TGV luar biasa, penumpang tidak bisa lagi menikmati keindahan pemandangan di luar kereta. Pemandangan di luar terlihat kabur karena derasnya kereta terbang.

Melaju seperti pesawat terbang, hanya saja bukan di udara tetapi di darat. Tekanan udara di dalam kereta membuat penumpang merasa sakit di bagian telinga. Duh, leganya mereka saat kereta akhirnya berhenti.

Kereta TGV V150 memecahkan rekor kereta api tercepat yang melaju di atas rel. Sementara secara keseluruhan, rekor kereta tercepat di dunia masih dipegang kereta Jepang dengan kecepatan 581 km/jam di tahun 2003. Bedanya rekor itu dicapai oleh kereta maglev, bukan kereta yang melaju di atas rel biasa.

Tak hanya sekedar cepat, bahkan dalam sistem  rem, kereta Api  TGV memiliki sistem rem terbaik. Pengereman pada KA TGV dilakukan dengan rem elektrik pada bogie yang mempunyai motor traksi dan rem cakram (disc brake) pada bogie kereta/trailer. Untuk kecepatan 260 km/jam jarak pengereman sampai KA TGV berhenti mencapai 3,5 km, sehingga bila akan berhenti di suatu stasiun harus melakukan pengereman secara bertahap sehingga penumpang tetap merasa nyaman.

Hingga akhirnya Kereta Api TGV memecahkan rekor yang dilakukan pada Selasa, 3 April 2007. Beberapa wartawan diajak serta menggambarkan perjalanan yang sangat menengangkan.

Semakin cepat kereta melesat, semakin berdebar pula debaran jantung. Pada kecepatan tertinggi, kereta melesat lebih cepat dari pada pesawat jet yang sedang take off. Saat kereta melaju di atas 380 km/jam guncangan di dalam kereta semakin keras.

Kecepatan 490 km/jam, para penumpang mulai merasa pusing. Pada kecepatan 540 km/jam sudah sulit untuk berdiri. Tekanan udara yang tinggi membuat telinga penumpang merasa nyeri.

Tapi, pada kecepatan 570 km/jam, sang Masinis tersenyum lebar. Kecepatan tertinggi 547,8 km/jam telah dicapai saat kereta melaju di kawasan perbukitan Champagne. Itulah Kereta Api TGV yang super cepat.

Artikel ini ditulis oleh: