Yogyakarta, Aktual.com – Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi menyebut pijar merah yang terlihat saat terjadi letusan pada pukul 02.56 WIB bersumber dari dorongan gas yang berasal dari magma.
“Pijar tersebut menunjukkan adanya material dari dalam gunung. Kondisi itu terjadi karena adanya dorongan gas dari magma,” kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida di Yogyakarta, Kamis (24/5).
Tanda tersebut menunjukkan jika fase erupsi freatik Gunung Merapi sudah berakhir, namun Hanik menyebut jika Merapi masih dalam tahap awal menuju proses erupsi magmatis.
Berdasarkan data pengamatan, sudah terjadi deflasi atau pengempisan di Gunung Merapi yang dapat dimaknai sebagai proses ‘pengosongan’ di dalam tubuh gunung. Pengosongan ini memungkinkan magma bisa bergerak secara mudah ke permukaan.
“Setelah terjadi pengempisan dan kosong, maka akan terisi,” katanya.