Jakarta, Aktual.com – Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, mengatakan pemerintah telah menerbitkan izin impor beras kedua bagi Bulog sebesar 500 ribu ton dengan tenggat waktu Juli mendatang. Enggartiasto mengklaim, keputusan ini sudah ditentukan sejak awal tahun 2018.
“Itu sudah disepakati di dalam rakortas bersama Menko Perekonomian, Menteri Pertanian, Direktur Utama Bulog, dan Menteri BUMN bahwa semua sepakat menugaskan Bulog impor lagi,” ujar Enggartiasto di Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Kamis (24/5).
Mendag mengatakan, keputusan itu diambil agar stok beras di Bulog memenuhi cadangan optimal, yakni 1,5 juta ton.
“Jika mengandalkan penyerapan dalam negeri, maka pemenuhan cadangan itu dinilai tak akan optimal,” ucapnya.
Mendag Enggar melanjutkan, berkaca pada data Bulog per 23 Mei 2017, realisasi pengadaan dalam negeri sebanyak 791.911 ton. Jika ditotal dengan pengadaan luar negeri, maka total cadangan Bulog saat ini sudah mencapai 1,32 juta ton.
Dengan demikian, nilai Mendag, kelangkaan beras akan terjadi. “Mau tak mau kebijakan impor harus dilakukan, kalau tidak ada impor, maka akan ada kelangkaan. Impor ini dilakukan atas cerminan kekurangan suplai,” imbuh dia.
Sebelumnya diwartakan, anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PKS Hermanto, menyatakan pihaknya menolak tegas kebijakan impor beras yang bakal dilakukan pemerintah, karena dinilai tidak akan meningkatkan kesejahteraan petani Nusantara.
“Impor beras merupakan kebijakan yang tidak mendukung kedaulatan pangan dan berimplikasi pada semakin miskinnya petani,” kata Hermanto di Jakarta, Selasa (22/5).
Selengkapnya baca: http://www.aktual.com/f-pks-tolak-kebijakan-impor-beras-oleh-pemerintah/
Artikel ini ditulis oleh: