Singapura, Aktual.com – Menteri Pertahanan Jepang Hisunori Onodera menganggap jika pemberian penghargaan kepada Korea Utara bukanlah sebuah hal penting di tengah persetujuan pembicaraan terkait program peluru kendali (rudal) balistik dan nuklirnya. Hal ini disampaikan Onodera di forum keamanan Dialog Shangri-la di Singapura, pada Sabtu (2/6) kemarin.

Menurutnya, dunia internasional harus mengambil tindakan nyata untuk membongkar semua program peluru kendali balistik dan nuklir Korut.

Onodera mengatakan bahwa penandatangan perjanjian Korea Utara untuk mengakhiri program nuklirnya pada masa lalu adalah upaya untuk melakukan lebih banyak kegiatan pengembangan senjata mereka.

“Mengingat bagaimana Korea Utara berperilaku pada masa lalu, penting untuk tidak memujinya karena setuju untuk berdialog,” kata Onodera.

Satu-satunya cara untuk membawa perdamaian adalah memastikan Korea Utara mengambil tindakan nyata untuk mengakhiri semua program nuklir dan pengembangan rudal balistiknya, katanya.

Di lain pihak, Korea Selatan justru mendesak dukungan pada pembicaraan itu untuk membantu Korea Utara bergabung dengan masyarakat dunia, dengan mengatakan bahwa Kim Jong-un harus mendapat manfaat dari segala keraguan.

Perbedaan pandangan pada sekutu AS itu terjadi justru menjelang temu puncak, yang direncanakan berlangsung pada 12 Juni di Singapura untuk membahas penghentian program senjata nuklir Korea Utara.

Korea Utara pada 1994 dan 2005 menandatangani perjanjian untuk mengakhiri program senjata nuklir dengan imbalan diplomatik dan ekonomi, tetapi tetap melanjutkan dengan melakukan uji coba yang pertama dari enam uji coba nuklir pada 2006, yang menghasilkan serangkaian sanksi PBB.

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in berprioritas melibatkan Korea Utara dalam dialog untuk menyelesaikan permusuhan selama puluhan tahun dan membawa perdamaian yang langgeng, serta berjanji secara terbuka bahwa tidak akan menuntut kehancuran negara tetangganya.

Menteri Pertahanan Korea Selatan Song Young-moo, mengakui ada perdebatan tentang sejauh mana perlucutan senjata nuklir yang harus dilakukan oleh Kim, tetapi jika fokusnya adalah pada perselisihan dan bukan melangkah ke masa depan, maka dialog tidak akan pernah membuat kemajuan.

“Tetapi harus ada CVID (pembongkaran lengkap, dapat diverifikasi dan tidak dapat diubah), dan itu harus ditegakkan, dan saya yakin Kim Jong-un akan menerimanya,” Song mengatakan pada forum.

“Jika Anda terus meragukan motif Kim Jong-un, itu hanya akan menjadi hambatan untuk pembicaraan dan kemajuan,” katanya.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan