Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon memperlihatkan buku berjudul 'Berpihak Pada Rakyat' kepada Ketua DPR Bambang Soesatyo saat peluncuran Buku berupa catatan kinerja Fadli selama menjadi salah satu pimpinan DPR yang ditulis sejak 1 Oktober 2014 sampai 30 September 2017 di Press Room DPR, gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (8/2/18). Dalam uku tersebut merekam mulai dari isu penistaan agama yang dilakukan oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), kriminalisasi para ulama, tuduhan makar terhadap kelompok aktivis, pengaduan korban penggusuran, pemutusan hubungan kerja, pembahasan RUU Pemilu, sampai polemik penerbitan Perppu Ormas yang dikeluarkan pemerintah. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon tidak meyakini radikalisme telah masuk ke kampus-kampus negeri maupun swasta di Indonesia, sehingga diduga ada upaya infiltrasi pihak-pihak luar kampus untuk merusak iklim akademik.

“Saya yakin kampus tidak seperti itu, apalagi kampus memiliki pengamanan yang cukup baik namun kita harus tetap waspada,” kata Fadli di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (4/6).

Dia meyakini kampus-kampus di Indonesia sudah modern dan para mahasiswanya cerdas sehingga tidak mungkin terpengaruh paham radikal apalagi sampai membuat bom.

Fadli menduga ada orang dari luar kampus yang memanfaatkan kampus untuk mencari tempat yang tidak disangka menjadi lokasi penyimpanan bom.

“Mudah-mudahan ini hanya satu gejala yang terjadi di suatu tempat, bukan fenomena. Apalagi diberitakan ada di beberapa kampus, saya sangat yakin tidak ada hal tersebut,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid