Vatikan, Aktual.com – Paus Fransiskus meminta kekerasan di Nikaragua diakhiri sesudah setidak-tidaknya 15 orang tewas minggu ini dalam unjuk rasa menentang Presiden Daniel Ortega dan usul perubahan dalam jaminan sosial.

Saat berbicara kepada puluhan ribu orang di lapangan Santo Petrus untuk pidato Minggu-nya, Fransiskus menyatakan kesedihannya atas kekerasan parah itu, yang dilakukan pasukan menekan unjuk rasa, serta mendoakan korban dan keluarga mereka.

Paus Fransiskus, Paus pertama Amerika Latin dalam sejarah, mengatakan Gereja selalu melakukan pembicaraan, tetapi hal tersebut membutuhkan tekad giat untuk menghormati kebebasan dan di atas semua kehidupan.

“Saya berdoa semoga semua kekerasan berhenti dan syarat ditetapkan untuk memulai kembali pembicaraan sesegera mungkin,” katanya seperti diberitakan Reuters, Senin (4/6).

Sedikit-dikitnya 15 orang tewas dan lebih dari 200 terluka pada Rabu di salah satu hari terburuk kekerasan sejak protes terhadap Ortega dimulai lebih dari sebulan lalu, kata polisi setempat pada Kamis.

Pertumpahan darah itu dikecam oleh konferensi wali gereja Katolik di Amerika Tengah, yang menyebutnya “serangan terorganisir dan sistematis”.

Badan hak asasi manusia setempat, CENIDH, mengatakan bahwa setidak-setidaknya 100 orang tewas sejak unjuk rasa dimulai.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: