Seorang teller menunjukan mata uang dollar di salah satu gerai money changer di Jakarta, Jumat (2/3/18). Pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengenai pengenaan tarif impor baja sebesar 10% dan tarif impor alumunium sebesar 25%, sempat membuat dollar AS melemah terhadap rupiah. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi bergerak menguat sebesar 10 poin menjadi Rp13.870 dibanding posisi sebelumnya Rp13.880 per dolar AS.

Sebelumnya, pada pembukaan, rupiah sempat melemah sebesar lima poin di level Rp13.885 per dolar AS. Mata uang rupiah sejak akhir pekan lalu terus bergerak menjauhi level psikologis Rp14.000 per dolar AS.

Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Rabu, mengatakan meski laju dolar AS masih terlihat melemah dibandingkan mata uang euro, namun laju rupiah berbalik melemah tipis.

Ia memperkirakan, beralihnya pelaku pasar kepada mata uang euro dengan memanfaatkan sejumlah berita-berita terkait rencana Bank Sentral Eropa (ECB) yang akan mengeluarkan stimulusnya dan kian meredanya kondisi politik di Italia terutama setelah PM Italia Giuseppe Conte menyatakan tidak akan keluar dari Zona Euro, telah membuat laju euro bergerak positif.

“Sementara itu, sentimen dari dalam negeri telah terserap oleh pelaku pasar sehingga membuat laju rupiah berkurang volatilitasinya,” ujar Reza.

Telah terserapnya semua sentimen di pasar, lanjut Reza, membuat laju rupiah mulai terbatas kenaikannya sehingga terjadi peralihan ke mata uang lainnya yang memiliki ruang penguatan lebih tinggi.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid