kantor PBB
kantor PBB

Jakarta, Aktual.com – Anggota Komisi I DPR, Sukamta meminta pemerintah memaksimalkan posisi Sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) periode 2018-2020, untuk memperjuangkan bangsa yang masih tertindas di berbagai belahan dunia.

Menurut Sukamta, meskipun posisi itu bukan kali pertama dimandatkan ke Indonesia, namun posisi itu cukup strategis untuk memainkan peranan Indonesia dalam menolak segala bentuk penjajahan.

“Untuk keempat kalinya Indonesia menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB untuk periode 2018-2020 melalui voting. Terakhir kali Indonesia menjadi anggota DK PBB tahun 2007-2008. Sebagai anggota tidak tetap DK PBB, kita memiliki peran yang lebih besar untuk ikut terlibat dalam isu-isu keamanan dan perdamaian dunia,” kata dia Minggu (10/6).

Adapun langkah pertama yang mesti menjadi konsentrasi Indonesia adalah berupaya mengakhiri konplik Timur Tengah. Kemudian Indonesia juga harus mampu membaca manuver Presiden Amerika Serikat, Donal Trump yang mampu memberi pengaruh secara masif terhadap keamanan dunia.

“Harus menjadi perhatian atas penjajahan Israel di Palestina, konflik di Suriah, Yaman, Sudan Selatan, Rohingya, Kashmir, hingga ancaman terorisme yang mengancam negara-negara seperti kita, bahkan termasuk negara Timur Tengah seperti Arab Saudi tak luput dari ancaman terorisme. Belum lagi dinamika global yang terus berubah, seperti dampak kebijakan Amerika di bawah Donald Trump yang semakin mengkhawatirkan bisa lebih memperparah kondisi keamanan global,” pungkas dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta