Jakarta, Aktual.com – Ketua Gerakan Selamatkan Indonesia (GSI) Ratna Sarumpaet menyambangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jum’at (22/5). Bersama perwakilan masyarakat dari 35 kabupaten/kota se-Jawa Tengah, Ratna meminta informasi dan klarifikasi terkait penanganan kasus korupsi KTP-e kepada KPK.
Ratna menyatakan, kedatangan perwakilan masyarakat itu untuk meminta kepastian tentang kedudukan calon Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang namanya sempat disebut dalam kasus korupsi KTP-e tersebut.
“Saya di sini memfasilitasi kawan-kawan dari Jawa Tengah dari 35 kabupaten. Kedatangan mereka ke sini sebenarnya hanya ingin meminta kepastian tentang kedudukan kasusnya Ganjar Pranowo karena mereka akan berhadapan dengan kotak suara, TPS, di mana ada Pak Ganjar kan,” kata Ratna di gedung KPK.
Ratna mengaku bahwa dirinya diterima di bagian Hubungan Masyarakat (Humas) KPK. Namun, ia menyatakan tidak bertemu dengan Juru Bicara KPK Febri Diansyah.
“Ya karena bukan Juru Bicaranya, hambatannya tetap tidak bisa memberikan jawaban yang “clear” pada kami. Jadi, jawabannya menurut saya normatif,” ucap Ratna.
Namun, Ratna membantah bahwa dirinya merupakan salah satu tim sukses salah satu calon Kepala Daerah di Provinsi Jawa Tengah.
“Kan seharusnya dicek di KPU. Saya ini tidak tim suksesnya siapa-siapa,” ungkap Ratna.
Lebih lanjut, ia pun juga membantah bahwa perwakilan masyarakat Jawa Tengah itu merupakan masa bayaran.
“Ya tidak lah, bagaimana namanya fitnah ya sudah silakan aja. Cuma ya kasihan saja mereka ini datang jauh-jauh ke sini difitnah begitu ya, jangan. Kalau saya difitnah, katanya saya cari proyek ya terserah tetapi jangan mereka yang susah-susah datang jauh mencari keadilan. Kalau saya sudah biasa difitnah,” tuturnya.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh:
Teuku Wildan