Wakil ketua DPR RI, Fadli Zon membacakan Puisi Musikal di Acara Tadarus Puisi Ramadhan di Hari Pancasila di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Kamis (1/6). Acara tersebut dihadiri atau diisi oleh politisi, seniman dan budayawan, diantaranya Taufik Ismail, Ridwan Saidi, Desy Ratnasari, Jaya Suprana, Fahri Hamzah, Neno Warisman, Rachel Maryam, Abrory Jabar, Iman Soleh dan Linda Djalil. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua DPR dari Fraksi Gerindra Fadli Zon mengkritik lemahnya pengawasan pemerintah pada transportasi laut. Hal tersebut menyusulnya terjadinya dua kecelakaan kapal yang terjadi di Danau Toba dalam waktu berdekatan.

“Ini memprihatinkan. Saya ikut berduka cita atas terjadinya kecelakaan-kecelakaan tersebut. Kita semua tentu berharap semoga para korban yang hilang bisa segera ditemukan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (23/6).

Dikatakan Fadli bahwa pemerintah untuk segera melakukan pembenahan di sektor transportasi laut, termasuk danau. Karena kata Fadli bahwa pemerintah yang gencar mengklaim keberhasilan dalam poros maritim namun kenyataannya banyak peristiwa yang tidak diinginkan.

“Pemerintah selalu mengklaim keberhasilan pembangunan tol laut, poros maritim, dan sejenisnya, namun faktanya tingkat kecelakaan laut di Indonesia justru terus meningkat, khususnya angka kecelakaan kapal penumpang. Bulan Juni 2018 saja, saya catat ada empat kasus tenggelamnya kapal yang mengangkut penumpang,” katanya.

“Selain kecelakaan KM Sinar Bangun dan KM Ramos, kurang dari seminggu sebelumnya juga terjadi kasus tenggelamnya KM Albert di Pulau Maspari, Sumatera Selatan, dan KM Arista yang tenggelam di Perairan Gusung, Kecamatan Ujung Tanah, Makassar. Menurut saya, kecelakaan laut beruntun yang terjadi menjelang dan sesudah Lebaran ini perlu dievaluasi serius,” lanjutnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid