Seorang teller menunjukan mata uang dollar di salah satu gerai money changer di Jakarta, Jumat (2/3/18). Pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengenai pengenaan tarif impor baja sebesar 10% dan tarif impor alumunium sebesar 25%, sempat membuat dollar AS melemah terhadap rupiah. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa (26/6) pagi bergerak melemah sebesar 6 poin menjadi Rp14.165 dibanding posisi sebelumnya Rp14.159 per dolar AS.

Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, depresiasi rupiah dipicu sentimen dari dalam negeri yaitu rilis neraca perdagangan Mei yang kembali mencatatkan defisit lebih besar dari bulan sebelumnya.

“Pergerakan rupiah cenderung berbalik melemah seiring dengan respon negatif atas meningkatnya defisit neraca perdagangan Indonesia yang mencapai 1,52 miliar dolar AS,” ujar Reza.

Di sisi lain, lanjut Reza, meski laju euro terlihat menguat dibandingkan dengan dolar AS, namun tidak cukup kuat mengangkat rupiah karena sentimen neraca perdagangan tersebut.

“Bahkan masih ada sentimen dari rencana pelonggaran LTV juga tidak cukup kuat mengangkat rupiah,” kata Reza.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara