Foto diambil dari Pos Pengamatan Gunung Api Agung di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali.
Foto diambil dari Pos Pengamatan Gunung Api Agung di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali.

Denpasar, Aktual.com – Gunung Agung kembali erupsi bertepatan dengan terpilihnya Gubernur Bali yang baru periode 2018-2023. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merilis, gunung setinggi 3.142 mdpl itu erupsi pukul 22.21 WITA. Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur PVMBG, Devy Kamil Syahbana membenarkan erupsi Gunung Agung.

Dalam laporan yang dilansir, ketinggian abu mencapai 2.000 meter dari atas puncak gunung yang terletak di Kabupaten Karangasem tersebut. “Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi ± 1 menit 9 detik,” kata Devy, Rabu (27/6).

Saat ini, Gunung Agung masih berstatus siaga atau level III. PVMBG merekomendasikan masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki, pengunjung, wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di zona perkiraan bahaya yaitu di seluruh areal di dalam radius 4 kilometer dari kawah puncak Gunung Agung.

Zona perkiraan bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual atau terbaru.

PVMBG juga merekomendasikan masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di areal puncak. Areal landaan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung.

Laporan Bobby Andalan, Bali

Artikel ini ditulis oleh: