Jakarta, Aktual.com – Salah satu grup bisnis dari MNC yakni PT Global Mediacom Tbk atau BMTR yang mengelola empat stasiun televisi besar yakni RCTI, MNCTV, GTV, dan INewsTV berencana akan melepas sebagian sahamnya di anak usaha, yakni di PT MNC Vision Networks (MVN).

Saat ini, kepemilikan saham BMTR di MVN sebanyak 100 persen. Rencananya perseroan akan mencari investor strategis untuk melepas sebagian saham di anak usaha tersebut.

“Kami akan mencari tambahan modal dari investor strategic dengan melepas saham dari MVN. Target kami sebanyak 40 persen. Sehingga kami tetap mayoritas,” ungkap Drektur Keuangan BMTR Oerianto Guyandi usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), di Jakarta, Rabu (27/6).

Rencananya, perseroan bakal merampungkan aksi korporasi tersebut di tahun 2018 ini. Namun sayangnya, pihak manajemen belum mau menjelaskan berapa dana yang akan diincar dan dari investor mana yang sudah tertarik itu.

“Saat ini kami masih melakukan valuasi ya. Jadi belum di-disclose (nilainya). Juga terkait investor strategis belum bisa dikabarkan investor mana saja yang tertarik,” kata dia.

Nantinya, lanjut Oerianto, juga akan digunakan pembayaran utang obligasi ke pihak lain sebelum jatuh tempo di tahun ini. “Jadi dengan pelepasan saham ini, memperbaiki permodalan PT Global Mediacom Tbk,” ujarnya.

Kinerja BMTR di sepanjang 2017 sendiri cukup positif. Perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp10,83 triliun dengan perolehan laba bersih sekitar Rp494 miliar. “Pendapatan kita naik 4% sampai tahun buku 2017 sebesar Rp10,83 triliun, sehingga laba bersih Rp494 miliar,” imbuh dia.

Hal tersebut dengan rincian, pendapatan BMTR bersumber dari media berbasis iklan dan konten sebesar Rp6,86 triliun, media berbasis pelanggan Rp3,14 triliun, media berbasis online Rp657,22 miliar, dan lainnya Rp172,04 miliar. Sekitar 17,89% pendapatan usaha dari pelangggan BMTR pada 2017 berasal dari PT Wira Pamungkas Pariwara dengan nilai pendapatan sebesar Rp1,94 triliun.

Di tempat yang sama, lini bisnis Grup MNC lainnya yakni PT MNC Investama Tbk (BHIT) juga berencana akan melakukan aksi korpirasi besar berupa divestasi atas sembilan Izin Usaha Pertambangan (IUP) batubara. Langkah ini diharapkan bisa mengumpulkan dana sekitar US$100 juta-US$200 juta.

“Sekarang ini harga batubara sedang naik dan lagi bagus, makanya kami akan divestasi di sembilan IUP batubara. Karena, perusahaan batubara itu kan sifatnya investasi kami. Bukan core business kami,” kata Direktur Utama BHIT, Darma Putra.

Dia mengatakan, sejauh ini perseroan memiliki sembilan IUP batubara. “Dengan adanya divestasi pada IUP batubara itu, maka akan ada tambahan kontribusi yang besar kepada MNC Investama di tahun ini dan tahun-tahun ke depan,” ujarnya.

Lebih lanjut Darma menyebutkan, sejauh ini kontribusi terbesar untuk BHIT bersumber dari bisnis media dan disusul bisnis jasa keuangan dan properti. “Kalau financial investment bukan merupakan core business kami. Sehingga, dengan divestasi itu akan meningkatkan profit MNC Investama,” tuturnya.

Terkait divestasi IUP batubara tersebut, Darma mengaku bahwa sejauh ini BHIT sudah didekati oleh beberapa pihak yang tertarik untuk membeli sembilai IUP milik MNC Investama. “Kami akan menjualnya dengan harga yang lebih tinggi dari harga akuisisi dahulu,” ucapnya.

Artikel ini ditulis oleh: