Sochi, Aktual.com – Kapten tim nasional (timnas) Kroasia, Luka Modric mengungkapkan hasratnya untuk memecahkan rekor negaranya dalam kontes Piala Dunia.

Pria berusia 32 tahun ini, yang tercatat sebagai salah satu pesepakbola tersukses Kroasia, ingin melebihi capaian generasi emas negaranya yang menjadi juara tiga pada Piala Dunia 1998 di Perancis.

Sejak tim Kroasia yang penuh talenta mencapai semifinal Piala Dunia 1998 pada turnamen utama kedua mereka sebagai negara merdeka, generasi-generasi di bawahnya berada di bawah tekanan dari para penggemar dan media negara itu untuk mengulangi pencapaian tersebut.

“Generasi 1998” kalah dari tuan rumah Prancis di semifinal, kemudian menang 2-1 atas Belanda pada playoff peringkat ketiga, menginspirasi banyak orang di negara Balkan, termasuk Modric yang saat itu masih berusia 12 tahun.

Kesempatan ini sangat terbuka lebar meskipun Kroasia harus berhadapan dengan tuan rumah Rusia pada babak 8 besar di Stadin Fist, pada Sabtu (7/7) besok.

“Sejak 2008 kami tidak pernah mampu melampaui pertandingan fase gugur pertama dan sangat penting bagi kami untuk melewatinya,” kata Modric kepada laman resmi FIFA.

Modric tampil gemilang di fase grup dan mencetak satu gol di turnamen akbar, mengungguli Messi dan Argentina untuk memimpin timnya memuncaki klasemen grup.

Ia menjadi perhatian banyak pihak dengan dipulangkannya Ronaldo dan Messi setelah Portugal dan Argentina kalah di putaran 16 besar, namun penampilannya tidak menonjol pada pertandingan melawan Denmark.

“Saya tenang dan fokus. Saya memberanikan diri untuk tanggung jawab sebagai seorang kapten dan saya harus melakukannya. Sebagai hasilnya, saya sangat emosional setelah pertandingan,” ujarnya.

“Saya ingin (tim) Kroasia ini mengonfirmasi talenta mereka, untuk mengambil langkah selanjutnya. Pertandingan ini bukan untuk dinikmati, namun tujuan kami telah tercapai,” sambung Modric

Kemenangan yang didapat dengan susah payah atas Denmark membawa Kroasia tinggal selangkah lagi untuk menyamai penampilan terbaik mereka pada 1998, dan jika mereka mampu kembali memainkan permainan mengalir seperti pada fase grup pada Sabtu, tuan rumah akan sulit untuk meghentikan mereka.

Davor Suker menjadi sosok yang terdekat untuk memenangi Bola Emas, yang dihadiahkan untuk pemain terbaik di Piala Dunia, pada 1998, ketika ia finis di urutan kedua di bawah bintang Brazil Ronaldo.

Modric akan menjadi penantang terkuat untuk melampaui Suker, namun ia menunggu untuk “dongeng” yang lebih baik.

“Untuk berada di Piala Dunia ini merupakan keistimewaan besar,” ucapnya.

“Bermain untuk tim ini merupakan kehormatan dan kegembiraan besar, namun untuk menjuarai Piala Dunia dengan Kroasia merupakan hal yang hampir tidak terpikirkan, seperti sebagian besar dongeng indah! Akan sangat luar biasa untuk mengangkat trofi sebagai kapten.”

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan