Houston, Aktual.com – Pakar energi Amerika Serikat Anna Mikulska, mengatakan eskalasi tarif di antara negara-negara dapat berdampak negatif pada industri minyak dan gas global serta ekonomi dunia secara keseluruhan.
Anna Mikulska, seorang pakar studi energi di Baker Institute, mengatakan bahwa dia khawatir tentang ketegangan perdagangan baru-baru ini antara Amerika Serikat dan China, karena eskalasi tarif akan memperlambat investasi dan meningkatkan biaya dalam industri minyak dan gas AS.
Pada Jumat (6/7), pemerintah AS memicu ketegangan perdagangan dengan memberlakukan tarif tambahan 25 persen pada 34 miliar dolar AS impor dari China, yang dipaksa untuk membalas.
Pemerintahan Donald Trump juga mendorong tarif terhadap negara-negara lain.
“Jika lebih banyak negara mulai memberlakukan tarif atas produk minyak dan gas AS, itu bisa menjadi lebih bermasalah,” kata ahli di lembaga riset AS yang bermarkas di Houston dan pusat nonpartisan untuk penelitian kebijakan publik, seperti diberitakan Xinhua, ditulis Rabu (11/7).
Mikulska mengatakan perang perdagangan yang mungkin dihasilkan dari kenaikan tarif dapat memperlambat ekonomi dunia. “Jika ekonomi melambat, satu kekhawatiran adalah berapa banyak minyak dan gas yang bisa dikonsumsi,” tambahnya.
Ia mengatakan penelitian menunjukkan jika ekonomi dunia, terutama ekonomi Asia tidak berkinerja baik, “Produksi minyak dan gas AS juga tidak berkinerja baik, hanya karena pasar tidak memiliki banyak permintaan.”
Dia mengatakan memaksakan tarif sepihak tidak membantu ekonomi. Langkah ini akan menghasilkan “pemangkasan akses ke barang-barang, meningkatkan biaya konsumen, berpotensi memperlambat ekonomi untuk kedua belah pihak.”
Sebaliknya, solusi multilateral dianggap sebagai opsi yang lebih baik, karena mereka dirancang berdasarkan peraturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) di mana negara-negara yang peduli duduk bersama dan mendiskusikan bagaimana berbagai hal dapat dilakukan, katanya.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh: