Suasana museum Bursa Efek Indoneaia (BEI) di Jakarta, Kamis (26/4). Kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang masih akan berlangsung hingga tahun depan serta imbal hasil surat utang AS yang menembus level psikologis menyebabkan pasar saham Asia meriang sepekan ini. IHSG turun 2,81% ke 5.909. IHSG menggenapi penurunan sepekan atau lima hari perdagangan berturut-turut. Kamis (26/4), Dalam lima hari penurunan, IHSG merosot 7,03%. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Analis dari Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI), Reza Priyambada memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat bertahan di atas support 5898-5916 untuk dapat melanjutkan penguatannya kembali.

“Pergerakan IHSG mampu melampaui target Resisten di kisaran 5915-5926 seiring dengan masih bertahannya aksi beli. Resisten diharapkan dapat menyentuh kisaran 5955-5968. Namun, tetap mewaspadai terhadap sentimen-sentimen yang dapat membuat IHSG kembali melemah,” jelas Reza di Jakarta, Senin (15/7).

Menuruntya, pergerakan IHSG di akhir pekan mampu kembali bertengger di zona hijau. Pelaku pasar masih kembali melakukan aksi beli seiring imbas pergerakan bursa saham AS yang kembali menghijau. Meski tidak sepenuhnya didukung oleh pergerakan laju Rupiah yang kembali melemah, laju IHSG tetap bergerak di teritori positif.

“Saham-saham berkapitalisasi besar kembali menjadi perburuan pelaku pasar, terutama saham-saham perbankan yang beberapa diantaranya yang masuk dalam jajaran top gainers,” jelasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka