Sejumlah aktivis dari Gerakan Untuk Kesejahteraan Tuna Rungu (Gerkatin) melakukan aksi damai di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (29/9/2013). Sistem isyarat bahasa Indonesia untuk penyandang tunarungu yang diterapkan di Indonesia, tidak dapat dipahami oleh penderita tunarungu. Bahasa isyarat versi pemerintah tersebut cenderung rumit dimengerti karena awalnya mengadopsi bahasa isyarat dan kebiasaan penyandang tunarungu dari negara lain. Maka Gerkatin meminta pemerintah mengakomodir aspirasi penderita tunarungu dengan menerapkan bahasa aslinya yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Aktual/Tino Oktaviano