Jakarta, AKtual.com – Pembaruan dan pemeliharaan sistem tiket elektronik (e-ticketing) yang dilakukan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) yang belum selesai, menuai protes dari para penumpang karena antrian panjang terjadi semua loket statiun KRL.
Di Stasiun Bekasi, Senin pagi (23/7), antrian sudah mengular selepas subuh. Namun mulai padat sejak pukul 06:00 WIB di saat memasuki puncak dimana para penumpang hendak menuju Jakarta ke tempat kerja.
“Penumpang di pintu Selatan Stasiun Bekasi menumpuk. Sempat rusuh karena sebagian besar penumpang tidak tau ada tiket harian yang harus dibeli,” kata Arie Budiawati, penumpang KRL yang sehari-harinya bekerja di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.
Menurut Arie, calon penumpang yang biasanya sudah menggunakan kartu elektronik berlangganan KAI maupun e-money, seakan tidak terima dilayani dengan tiket konvensional terbuat dari kertas.
“Ini mah kembali ke jaman dulu, tiket kertas. Bukan masalah tiket sih, tapi antriannya itu tidak tahan. Bisa terlambat ke kantor,” ujarnya.
Sementara itu Hendra (27), warga Tangerang yang sehari-harinya bekerja di kawasan Jalan Tendean, Jakarta Selatan, mengaku prihatin atas kejadian ini.
“Seharusnya KAI lebih profesional. Upgrade sistem tiket itu seharusnya cukup 1 x 24 jam. Padahal Sabtu dan Minggu (21-22 Juli) kan sudah ada waktu pake karcis kertas konvensional,” katanya.
Sebelumnya, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami seluruh pengguna KRL selama masa pembaharuan dan pemeliharaan sistem tiket elektronik.
“Permintaan maaf khususnya kami sampaikan kepada para pelanggan setia kami, pemilik Kartu Multi Trip (KMT) maupun kartu uang elektronik dari bank yang tetap perlu melakukan transaksi tiket pada loket sebelum menggunakan jasa KRL selama masa pemeliharaan berlangsung,” kata VP Komunikasi Perusahaan PT KCI Eva Chairunisa.
Ia mengatakan, pada Senin 23 Juli 2018 transaksi tiket KRL akan menggunakan tiket kertas yang diberlakukan di 79 stasiun KRL dimulai dari perjalanan kereta pertama hingga kereta terakhir.
Tiket kertas dijual seharga Rp3.000 ke semua stasiun tujuan. Untuk mempercepat proses transaksi pengguna jasa diimbau untuk menyiapkan uang tunai sesuai tarif tiket kertas.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh: