Seorang teller menunjukan mata uang dollar di salah satu gerai money changer di Jakarta, Jumat (2/3/18). Pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengenai pengenaan tarif impor baja sebesar 10% dan tarif impor alumunium sebesar 25%, sempat membuat dollar AS melemah terhadap rupiah. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Nilai tukar Rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta, Selasa (24/7) sore, ditutup melemah sebesar 63 poin menjadi Rp14.545 dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.482 per dolar AS.

Analis Pasar Uang Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto, mengatakan pelemahan Rupiah masih dipengaruhi faktor eksternal.

“Memang tekanan eksternal masih mendominasi. Volatilitasnya sangat tinggi, sempat mencapai 14.565 di pasar spot. US Treasury naik tajam kemarin hingga mencapai 2,9 persen,” ujar Rully di Jakarta.

Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan, Laju Rupiah kembali mengalami pelemahan seiring imbas melemahnya laju Euro terhadap Dolar AS seiring dengan adanya kekhawatiran Uni Eropa akan terkena dampak dari kebijakan pengenaan tarif impor oleh pemerintahan AS.

Di sisi lain, beberapa rilis data makroekonomi antara lain indeks aktivitas bisnis dan PMI UNI Eropa masih cenderung datar, sehingga dikhawatirkan ekonomi Uni Eropa akan rentan dengan kebijakan pemerintahan AS tersebut.

“Di sisi lain, dari dalam negeri seperti yang disampaikan sebelumnya dimana masih cenderung minim sentimen positif sehingga laju Rupiah ikut mengalami pelemahan,” ujar Reza.

Dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) sendiri pada Selasa, tercatat nilai tukar Rupiah bergerak melemah ke posisi Rp14.541 dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.454 per dolar AS.

Meski laju Dolar AS melemah terhadap sejumlah mata uang utama dunia pada awal pekan lalu, tidak banyak berimbas pada mata uang Rupiah yang masih dalam pelemahannya.

Pergerakan tersebut sesuai dengan perkiraan sebelumnya dimana belum adanya sejumlah sentimen positif yang signifikan mengangkat Rupiah membuat pergerakannya cenderung masih dalam tren pelemahannya.

Rupiah kembali melemah setelah Badan Anggaran DPR RI melakukan Rapat Panja Perumus Kesimpulan dengan Pemerintah mengenai pembahasan kesimpulan laporan realisasi Semester I dan Prognosis Semester II APBN TA dimana menyangsikan pertumbuhan ekonomi 2018 sebesar 5,4 persen.

Berbeda dengan Rupiah, Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup menguat 16,05 poin menjadi 5.931,84 seiring dengan masih meningkatnya aksi beli bersih asing.

Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 2,17 poin (0,23 persen) menjadi 939,15.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: