Jakarta, Aktual.com – Pekerja Perempuan yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) melakukan aksi di depan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (25/7), sebagai bentuk keprihatinan terhadap kenaikan harga kebutuhan pokok.
“Asosiasi Serikat Pekerja (ASPEK) Indonesia menyatakan keprihatinan atas kondisi bangsa karena harga semakin melambung tanpa bisa dikendalikan oleh pemerintah,” kata Presiden ASPEK Indonesia, Mirah Sumirat.
Ia menilai pemerintah tidak berpihak pada kondisi ekonomi rakyat yang semakin sulit dan daya beli beli masyarakat yang semakin menurun.
Menurutnya hal itu terlihat dari beberapa pernyataan sejumlah pejabat setingkat menteri. Misalnya, menyuruh rakyat menanam cabai sendiri saat harganya semakin mahal, atau meminta rakyat miskin diet dan tidak banyak makan saat harga beras mahal.
“Namanya rakyat miskin, sudah pasti kekurangan makan. Saat tarif listrik naik, rakyat malah disuruh cabut meteran. Belum lagi soal kenaikan harga telur dan bahan bakar minyak,” tuturnya.
Mirah mengatakan pemerintah seharusnya bekerja mengendalikan harga barang-barang pokok untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat, bukan malah memberikan pernyataan yang terkesan tidak berempati.
Selain melibatkan pekerja perempuan yang tergabung dalam KSPI, termasuk ASPEK Indonesia, Mirah mengatakan aksi di depan Istana Merdeka juga diikuti para ibu rumah tangga.
“Ibu rumah tangga adalah pihak yang paling merasakan dampak dari kenaikan harga barang karena upah suaminya sebagai pekerja tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,” tambahnya.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh: