Jakarta, Aktual.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini berencana kembali memeriksa Menteri Sosial Idrus Marham terkait kasus dugaan suap proyek pembangunan PLTU Riau-1.

Pemeriksaan terhadap mantan Sekjen DPP Partai Golkar tersebut dilakukan lantaran penyidik KPK merasa harus mendalami soal pertemuan-pertemuan yang diikuti Idurs dengan Dirut PLN Sofyan Basir dan dua tersangka dalam kasus ini, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eni Maulani Saragih (EMS) dan bos Blackgold Natural Recourses Limited milik Johannes Budisutrisno Kotjo (JBK).

“Ada keterangan-keterangan yang perlu kita gali dan klarifikasi lagi kalau kemarin (pemeriksaan sebelumnya) kan kami sudah sempat memeriksa terkait dengan pertemuan-pertemuan tentu itu masih didalami lebih lanjut,” ujar juru bicara KPK, Febri Diansyah, di Gedung KPK, Rabu (25/7) malam.

Febri memastikan kalau pertemuan-pertemuan yang diikuti Idrus ketika masih menjabat Sekjen Golkar. “Kebetulan sekarang menjabat sebagai menteri,” kata dia.

Meski demikian, Febri masih belum mau menjelaskan kepentingan Idrus mengikuti pertemuan-pertemuan, termasuk soal dugaan indikasi adanya aliran dana dalam penggarapan proyek bernilai USD900 juta tersebut.

“Besok (hari ini) akan disampaikan lebih lanjut,” kata Febri.

Untuk diketahui, KPK telah menjadikan rekamana CCTV dari berbagai lokasi yang disinyalir menjadi tempat pertemuan Idrus Marham dengan Dirut PLN dan dua tersangka.

KPK mengakui tengah menelusuri aliran dana suap proyek pembangunan PLTU Riau-1 ke sejumlah pihak. Termasuk, adanya dugaan aliran suap kepada Menteri Sosial Idrus Marham dan Direktur Utama PLN Sofyan Basir.

Dugaan ini mencuat usai penyidik memeriksa Idrus dan Sofyan beberapa waktu lalu. Setelah diperiksa, baik Idrus dan Sofyan mengakui mengenal dekat kedua tersangka.

Dalam perkara ini, Eni ditetapkan sebagai tersangka bersama dengan Johannes. Eni diduga telah menerima suap sebanyak Rp4,8 miliar dari Johannes agar meloloskan perusahaaannya Blackgold Natural Resources Limited masuk dalam konsorsium penggarap proyek PLTU Riau-1.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby