Jakarta, aktual.com – Pertemuan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediaman Prabowo, Jalan Kertangera, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan yang dijadwalkan Minggu malam ini ditunda pada Senin (30/7).

“Kunjungan balasan oleh sahabat lama Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ke kediaman Ketum Gerindra Prabowo Subianto diundur pada hari Senin (30/7) sekitar pukul 09.30 WIB di Jalan Kertanegara 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan,” kata Kepala Departemen Informasi Publik dan Media DPP Partai Gerindra Ariseno Ridhwan ketika dikonfirmasi di Jakarta, Minggu (29/7).

Alasan penundaan pertemuan petinggi Gerindra dan Demokrat itu karena Partai Demokrat masih melakukan rapat majelis tinggi.

“Gerindra juga masih menggelar rapat Dewan Pembina terkait dengan rencana koalisi ini,” kata Ariseno. Ariseno mengatakan bahwa pertemuan itu melanjutkan pertemuan antara Prabowo dan SBY pada hari Selasa (24/7) di kediaman SBY, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.

Dalam pertemuan nanti, Prabowo dan SBY diperkirakan akan mengambil keputusan bersama terkait dengan peluang koalisi kedua partai dalam Pemilu Presiden 2019.

“Kemungkinan itu bisa saja,” kata Seno, sapaan Ariseno. Demokrat sejauh ini menawarkan putra SBY, Agus Harimurti Yudhoyono, sebagai calon wakil presiden untuk mendampingi Prabowo pada Pilpres 2019.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan bahwa jalan koalisi antara partainya dan Gerindra terbuka lebar.

“Saya harus katakan jalan untuk membangun koalisi dengan Gerindra terbuka lebar. Apalagi, setelah kami berdua sepakat atas apa yang menjadi persoalan bangsa 5 tahun ke depan, sepakat atas apa yang diharapkan rakyat hingga tingkat akar rumput,” kata SBY seusai berbicara empat mata dengan Prabowo di kediamannya, kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (24/7) malam. SBY mengatakan bahwa masalah koalisi akan dibahas secara lebih mendalam melalui pertemuan-pertemuan berikutnya.

Menurut SBY syarat terciptanya koalisi dengan Gerindra sudah ada.

“Saya dan Pak Prabowo juga punya pandangan sama bahwa syarat koalisi sebetulnya tersedia. Koalisi efektif dan kukuh harus berangkat dari niat baik ‘good will’, harus saling menghormati ‘mutual respect’, saling percaya ‘mutual trust’, dan harus memiliki ‘chemistry’ yang baik. Kalau syarat ini terpenuhi, di samping ada kesamaan visi dan misi serta pemahaman tentang persoalan rakyat, saya yakin jalan terbuka dengan baik,” kata SBY.

Antara

 

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang