Ketua MPR Zulkifli Hasan menyampaikan pendapatnya dalam diskusi Refleksi Akhir Tahun MPR di Restoran Pulau Dua, Senayan, Jakarta, Jum'at (29/12). Pada kesempatan itu selain menyampaikan situasi Ekonomi, Sosial dan Politik sepanjang 2017, Zulhasan menyampaikan perjalanan panjang MPR dalam menyampaikan Sosialisasi Empat Pilar MPR keseluruh pelosok Indonesia hingga mendorong te bentuknya Tim Pengarah Unit Kerja Presiden - Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP), yang ke depannya akan bersama-sama MPR, menyampaikan petingnya nilai-nilai Pancasila sebagai antisipasi serangan "perang" Asimetris. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan, meminta PKS tidak bersikukuh agar Prabowo Subianto memilih kader partai tersebut sebagai bakal calon wakil presiden berdasarkan hasil rekomendasi ijtima ulama.

“Kita jangan kukuh-kukuhan, capres itu akan memilih pendampingnya dan pada akhirnya capres yang tentukan,” kata Zulkifli di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (31/7).

Hal itu dikatakannya terkait dua nama yang direkomendasikan ijtima ulama sebagai cawapres pendamping Prabowo yaitu Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Aljufri dan Ustaz Abdul Somad.

Dia menilai lebih baik Prabowo sebagai capres memilih sendiri cawapresnya tanpa intervensi dari pihak manapun, termasuk partai pendukungnya.

“Terkait cawapres akan terserah pada capresnya, capres menentukan yang mana saja,” ujarnya.

Selain itu, dia menilai partainya memiliki cara sendiri dibanding Demokrat untuk menentukan calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto.

Menurut dia, PAN memiliki cara sendiri terkait cawapres sehingga tidak akan mengikuti langkah seperti Demokrat menyerahkan keputusan cawapres kepada Prabowo setelah resmi berkoalisi dengan Gerindra.

“PAN punya cara sendiri, masa ikut ikut cara partai lain, ada caranya, tenang saja. Mudah-mudahan canggih,” ucapnya.

Namun, dia mengapresiasi sikap Demokrat terkait penentuan cawapres Prabowo karena sah-sah saja apabila tiap partai mengusulkan nama cawapres dan pada akhirnya keputusan akhir ditentukan Prabowo.

Zulkifli juga mengapresiasi keputusan Demokrat yang akhirnya bergabung dalam koalisi mengusung Prabowo sebagai capres dan diyakini dapat menambah kekuatan koalisi.

“Dalam demokrasi prinsipnya satu orang satu suara, sehingga satu suara menentukan menang atau kalah, apalagi Demokrat akan sangat mempengaruhi,” ujarnya.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: