Jakarta, Aktual.com – Sekjen Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Mayjen (Purn) Bambang Budi Waluyo menilai, pemerintah harus mengoptimalkan kesejahteraan petani dalam beberapa tahun ke depan.

Meskipun kedaulatan pangan telah menjadi salah satu poin dalam program Nawa Cita pemerintah, namun ia menilai jika hal ini masih jauh bara dari api.

Sehingga, lanjut Bambang, pemerintah harus memprioritaskan kesejahteraan petani setelah dalam beberapa tahun belakangan cenderung mengutamakan proyek infrastruktur.

“Pak Jokowi meningkatkan infrastruktur itu sangat bagus sekali, baru 5 tahun sudah membangun, yang luar Jawa tidak pernah disentuh, sekarang disentuh Pak Jokowi, pembangunan infrastruktur itu,” kata Bambang di Jakarta, Kamis (2/8).

Dengan demikian, Bambang menegaskan jika diperlukan figur yang memang concern terhadap isu pertanian. Ia pun mendorong Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional HKTI, Moeldoko, untuk maju dalam Pilpres nanti.

Menurutnya, Moeldoko memiliki komitmen untuk membangun sektor pertanian.

Ia kemudian memaparkan apa yang menjadi pandangan Moeldoko tentang isu-isu strategis di sektor pertanian yang harus segera ditangani.

Pertama adalah sempitnya lahan. Kedua, akses petani terhadap perbankan sangat rendah. Ketiga, respon petani terhadap teknologi pertanian masih belum baik. Keempat, persoalan manajerial, dan kelima, persoalan pasca panen.

Lebih jauh Bambang menyebut, Moeldoko juga telah mengidentifikasi permasalahan tambahan yaitu kurangnya minat generasi muda untuk masuk ke sektor pertanian.

“Ini karena kondisi pertanian kita kurang menjanjikan. Kalau kita coba dari kondisi yang kurang menjanjikan menjadi menjanjikan, maka saya pastikan banyak yang akan bergabung dengan kita (petani),” jelas Bambang.

Sebagai informasi, sejak pensiun, Moeldoko telah fokus bertani yang memang merupakan asal dan cita-citanya sejak kecil. Berbekal kemampuan manajerial, ia membawa kerangka kerja yang berbeda di dalam sektor pertanian Indonesia yang mendorong produktivitas secara signifikan.

Pencapaian ini makin jelas ketika ia ditunjuk sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional HKTI oleh Presiden Jokowi. Di bawah kepemimpinannya, HKTI berhasil mencatatkan sejumlah pencapaian yang tak diduga sebelumnya.

Beberapa capaian HKTI di bawah kepemimpinan Moeldoko, yakni, pertama, menciptakan bibit unggulan M400 dan M70D dengan sertifikasi dan pujian dari Mentan. Kedua, mendirikan perusahaan M-Tani untuk mengembangkan bibit unggul, pupuk, teknologi pertanian dan pendampingan bagi petani.

Ketiga, membangun pompa air raksasa di Gunung Kidul untuk mendukung pertanian kawasan, dan
terakhir, membentuk kelengkapan organisasi HKTI berupa organiasi otonom HKTI yaitu Koperasi HKTI Tani Makmur Sejahtera, Media Center, IT Data Center, Brigade Anti Hama, Lembaga Litbang, LBH dan Event Organizer.

Untuk mengundang generasi muda masuk, Moeldoko juga gencar melakukan sejumlah langkah-langkah out-of-the-box, termasuk HKTI Innovation Award, mengaktifkan kembali Pesta Petani Muda (Pestani), pengembangan pesawat drone untuk pertanian, pemberdayaan organisasi sayap Pemuda Tani dan perempuan Tani, serta kerjasama dengan kampus dan pesantren untuk menciptakan pemuda petani.

Melihat kinerja dan program yang akan direalisasikan Moeldoko tersebut, Bambang berkeyakinan, bersama Kepala Staf Kepresidenan itu, Jokowi akan mampu menghadapi tantangan sektor pertanian ke depan, dan mewujudkan cita-cita Indonesia yang Berdaulat Pangan.

“Kurun waktu 5 sampai 10 tahun mendatang ini saya pikir krisis tentang energi termasuk masalah pertanian itu membutuhkan orang-orang yang memahami tentang tani, sehingga kita perlu meningkatkan atau menguatkan masalah pertanian ke depan,” tegas Bambang.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan