Mantan Menko Kemaritiman Rizal Ramli menyampaikan soal Pasal 222 UU Pemilu terkait ambang batas presiden (presidential threshold) 20 persen di Pilpres 2019 digugat ke Mahkamah Konstitusi (MK) di Jakarta, Senin (9/7/2018). Jika ambang batas capres 20 persen dihapuskan, eks Menko Kemaritiman Rizal Ramli meminta Presiden Joko Widodo tidak khawatir. Rizal Ramli mengajukan supaya PT (presidential threshold) itu nol. Kemudian ada kekhawatiran kalau (PT-nya) nol calonnya banyak. Jika PT tersebut menjadi nol persen, tidak perlu ada barter politik. Dia juga meminta Presiden Jokowi tak perlu takut jika PT 20 persen dihapuskan. Sebab Jokowi termasuk tokoh yang diunggulkan. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Ekonom senior Rizal Ramli menyebut Indonesia saat ini berada di ambang krisis ekonomi. Hal tersebut dapat dilihat dari cara pemerintah mengelola ekonomi makro sangat konservatif.

“Buktinya penarikan pajak terbukti gagal mendongkrak perekonomian Indonesia,” kata Rizal Ramli ditulis Jumat (3/8).

“Kita sebetulnya menjelang krisis. Istilah sederhana setengah lampu merah. Dua tahun lalu kami sudah katakan Indonesia statusnya lampu kuning,” sambung dia.

Menurut pria dengan panggilan akrab RR itu, ada beberapa indikasi ekonomi negara sedang krisis. Salah satunya neraca perdagangan mengalami negatif sebesar 1.6 milyar dollar.

“Neraca pembayaran juga mengalami negatif sehingga asing-asing pada kabur dari pasar modal Indonesia,” ujarnya.

Selain itu, lanjut RR, keseimbangan primer (primary balance) minus. Primary balance yakni realisasi pendapatan negara dikurangi belanja di luar utang.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid