Sukabumi, Aktual.com – Puluhan hektare lahan pesawahan di Desa Buniwangi, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat dilanda kekeringan yang disebabkan kemarau yang melanda Kecamatan Gegerbitung sejak sebulan terakhir.

“Ada 60 hektare lahan pesawahan yang kekeringan dan 20 hektare lainnya terancam kekeringan,” kata Kepala Desa Buniwangi, Agus Maulana di Sukabumi, Selasa (7/8).

Menurutnya, kekeringan ini karena pasokan air sudah tidak lagi tersedia apalagi kemarau yang cukup panjang ini sumber air mulai mengiring, jika tidak cepat ditanggulangi maka 20 hektare lahan pertanian yang terancam pun bisa ikut kekeringan.

Akibat dari bencana itu, petani di desa setempat tidak bisa bertani karena tanah sudah kering dan pecah-pecah. Jika dipaksakan maka yang ada malah merugi sebab tanah di daerahnya merupakan sawah tadah hujan.

Untuk mengantisipasi semakin meluasnya kekeringan lahan pertanian atau pesawahan di Desa Buniwangi ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan instansi lainnya seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi. Namun hanya cukup untuk memasok air bersih ke permukiman warga.

Selain itu, dari Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi pihaknya sudah mendatangkan tim penyuluh pertanian namun tetap saja tidak bisa mencegah kekeringan lahan pertanian ini.

“Kami juga sudah meminta kepada instansi terkait untuk segera mengirimkan pompa untuk menyedot air dari sumber seperti sungai agar lahan pertanian dan pesawahan bisa terairi,” tambahnya.

Sementara, Kepala Dusun Kemang Desa Buniwangi Fahmi Solehudin mengatakan mayoritas lahan pertanian di daerahnya merupakan sawah tadah hujan. Jika kondisi kemarau maka olah tanah hingga panen setiap tahunnya hanya sekali, tetapi saat musim penghujan bisa sampai dua hingga tiga kali.

“Kami sudah melaporkan kasus kekeringan ini ke pihak desa dan kerugian akibat kekeringan ini ditaksir mencapai ratusan juta rupiah,” katanya.Budi Suyanto

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan