Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjawab pertanyaan wartawan usai pertemuan dengan pimpinan partai PAN dan PKS di Jakarta, Selasa (31/7). Pertemuan tersebut membahas rekomendasi capres-cawapres dari pertemuan ulama Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) akan dibahas dalam pertemuan elite Partai Gerindra, PKS dan PAN. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – DPP PKS memutuskan akan tetap berada di dalam koalisi yang dibangun Partai Gerindra dan mendukung majunya Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden (Capres).

“PKS telah memutuskan untuk memberikan dukungan kepada capres Prabowo Subianto dan cawapres mitra koalisi. Inilah hasil maksimal yang dapat kami ikhtiarkan,” kata Sekjen DPP PKS Mustafa Kamal di Kantor DPP PKS, Jakarta, Kamis (9/8) malam.

Penegasan tersebut sekaligus disampaikan menyusul adanya kesimpangsiuran akan adanya kemungkinan poros ketiga menjelang deklarasi kubu Prabowo.

Hingga saat ini, lanjut dia, PKS terus melakukan komunikasi politik mitra koalisi pendukung Prabowo agar bersedia mengusung Cawapres sesuai dengan Ijtima Ulama. Keinginan tersebut diyakini akan dapat diterima dengan baik oleh seluruh mitra koalisi.

“PKS terus mengawal ijtima Ulama sampai detik-detik terakhir agar hasilnya bisa diterima secara maksimal. Kita terus mengkomunikasikan dengan para ulama, khususnya GNPF ulama dan ulama-ulama lainnya,” ujarnya.

Ijtima ulama merekomendasikan Prabowo Subianto sebagai capres serta Salim Segaf Al Jufri dan Ustad Abdul Somad (UAS) sebagai cawapres.

PKS tidak mau berandai-andai bila Prabowo ternyata tidak mengindahkan Ijtima Ulama, apalagi sampai meninggalkan Partai Gerindra sebagai mitra koalisi.

Belakangan ini sosok Wagub DKI Jakarta Sandiaga Uno terus menguat dan diprediksi menjadi wakil Prabowo.

“Sandiaga Uno memang sudah tersebar di media. Tapi kami belum tahu apakah nama itu yang akan diusulkan. Kita masih akan bicarakan. Ini detik-detik yang sangat menentukan. Segala sesuatunya masih sangat terbuka,” ujarnya.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: