New York, Aktual.com – Dewan Keamanan (DK) PBB mengutuk serangan 4 Agustus lalu terhadap prajurit pemelihara perdamaian PBB di Lebanon Selatan dan menyerukan dilakukannya penyelidikan mengenai peristiwa tersebut.

Dalam serangan di dekat Kota Kecil Majdal Zun itu, prajurit pemelihara perdamaian diancam dengan penggunaan senjata tidak sah. Beberapa kendaraan dibakar, dan perlengkapan serta senjata pasukan pemelihara perdamaian pun disita.

Di dalam satu siaran pers, Kamis (9/8),  anggota DK menggaris-bawahi perlunya untuk melakukan penyelidikan yang dapat dipercaya untuk memastikan kondisi sesungguhnya serangan tersebut.

Anggota DK juga menyerukan perlunya bagi semua pihak untuk menjamin keamanan personel pasukan pemelihara perdamaian, atau UNIFIL, dan kebebasan bergerak mereka sepenuhnya dihorimati dan tak dihalangi, sebagaimana dikutip dari Antara, Jumat pagi.

Anggota DK juga memuji kerja sama UNIFIL dengan Pasukan Bersenjata Lebanon (LAF) dengan tujuan memperluas kekuasaan Pemerintah Lebanon atas seluruh wilayah Lebanon, dan kembali mengingatkan bahwa LAF adalah satu-satunya pasukan bersenjata yang sah di Lebanon.

Mereka menegaskan tak boleh ada senjata atau pemerintah di Lebanon selain yang dimiliki oleh negara Lebanon, tak ada pasukan asing di Lebanon tanpa izin pemerintahnya, dan tak ada penjualan atau pasokan bahan yang berkaitan dengan senjata ke Lebanon kecuali yang disahkan oleh pemerintahnya.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan