Petugas menghitung uang kertas mata uang rupiah di tempat penukaran uang (Money Changer) PT Ayu Masagung, kawasan Kwitang, Jakarta, Rabu (25/4). Kebijakan Bank Indonesia (BI) dalam menyikapi pelemahan nilai tukar rupiah ke depan sangat berpengaruh terhadap arah rupiah dalam jangka panjang. Jika salah langkah, maka rupiah berpotensi menyentuh level Rp 15.000 per dollar AS. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat sore bergerak melemah sebesar 41 poin menjadi Rp14.473 dibanding sebelumnya Rp14.432 per dolar AS.

Analis Valbury Asia Futures Lukman Leong mengatakan bahwa nilai tukar rupiah kembali mengalami tekanan terhadap dolar AS seiring antisipasi pasar terhadap data inflasi Amerika Serikat.

“Inflasi menjadi salah satu sinyal bagi perekonomian AS ke depannya, kondisi itu membuat pelaku pasar cenderung mengakumulasi aset berdenominasi dolar As,” katanya, (10/8).

Ia menambahkan data inflasi juga menjadi perhatian pasar karena dapat memberi sinyal bagi The Fed dalam menentukan kebijakan moneternya.

Terkait sentimen politik, Lukman Leong menilai pelaku pasar uang menanggapi netral sehingga depresiasi yang terjadi saat ini memfaktorkan sentimen eksternal.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid