Petani melakukan panen padi saat musim panen di Kecamatan Mangku Bumi, Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (3/9). Pada musim panen sekarang ini, para petani di Tasikmalaya mengeluhkan turunnya harga gabah kering dari sebelumnya Rp.490.000 per kuintal, menjadi Rp.390.000-Rp.400.000 per kuintal. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Jakarta, Aktual.com – Sebanyak 16 kecamatan di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mengalami kekeringan akibat kemarau sejak Juli 2018 sehingga warga mengalami kesulitan pasokan air bersih.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Sabtu, mengatakan, kekeringan yang terjadi saat ini dipastikan dialami oleh masyarakat yang tinggal di 16 kecamatan akan membuat mereka kesulitan mendapat air bersih.

Selama ini, masyarakat di daerah itu masih memanfaatkan pasokan air bersih dari pompa bawah tanah, sumber mata air, sumur juga aliran sungai.

Namun, sejak sepekan terakhir ini mengalami kekeringan akibat kemarau itu.

Untuk menanggulangi kesulitan pasokan air bersih, kata dia, BPBD Lebak telah mendistribusikan air bersih kepada 1.100 kepala keluaga (KK) di sejumlah desa di Kecamatan Sajira.

“Kami siap menyalurkan pasokan air bersih untuk masyarakat setelah adanya pengajuan dari kecamatan,” katanya menjelaskan.

Kaprawi menyebutkan, 16 kecamatan yang dilanda kekeringan itu tersebar di Kecamatan Maja, Curugbitung, Kalanganyar, Cipanas, Bayah dan Cibadak.

Kemudian, Kecamatan Cimarga, Leuwidamar, Cirinten, Banjarsari, Warunggunung, Bojongmanik, Malingping, Wanasalam, Cihara dan Cilograng.

Kekeringan yang melanda daerah itu, selain masyarakat kesulitan pasokan air bersih juga tertundanya gerakan percepatan tanam padi dan pengembangan budi daya ikan tawar.

“Kami memperkirakan kekeringan itu tentu menimbulkan dampak kerugian pendapatan ekonomi masyarakat,” ujarnya.

Menurut dia, BPBD Lebak hingga kini belum menetapkan status tanggap darurat kekeringan sebab, masyarakat yang melaporkan kesulitan pasokan air bersih baru Kecamatan Sajira dan Cirinten.

Untuk itu,dia meminta agar masyarakat segera melapor kepada BPBD setempat jika terjadi kesulitan pasokan air bersih.

BPBD berkoordinasi dengan PDAM agar masyarakat yang dilanda kekeringan dapat disalurkan pasokan air bersih.

“Kami siap mendistribusikan pasokan air bersih ke lokasi yang dilanda kekeringan itu,” katanya.

Ant

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta