Bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo dan Ma'ruf Amin saat mendaftar diri sebagai capres dan cawapres di Kantor KPU, Jakarta, Jumat (10/8). Pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin yang diusung sembilan partai politik secara resmi mendaftar sebagai calon presiden dan wakil presiden tahun 2019-2024. AKTUAL/Tino Oktaviano

Surabaya, Aktual.com – Bakal Calon Wakil Presiden Ma’ruf Amin, disarankan melepas jabatan Rais Aam Nahdlatul Ulama (NU), setelah resmi mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum untuk mendampingi Bakal Calon Presiden Joko Widodo di Pemilihan Presiden 2019.

Ketua Dewan Penasihat Pengurus Besar Pergerakan Penganut Khittah Nahdliyyah Chairul Anam menyebut, langkah ini perlu segera dilakukan demi menjaga ketenangan dan keutuhan nahdliyin, serta terjaganya orisinalitas wasiat “Al Maghfur Lahum” para ulama sepuh yang telah berjuang keras membawa NU kembali ke khitah 1926.

“Posisi Rais Aam adalah jabatan tertinggi di lingkungan NU, sekaligus amanah yang harus ditunaikan dalam masa khitmad tertentu. Sebelum memangku jabatan ini, diikat terlebih dahulu dengan ikrar, janji dan bai’at serta dibalut kontrak jam’iyah, yang tidak boleh dikonversi langsung maupun tidak langsung dengan jabatan politik apapun,” tuturnya kepada wartawan di Surabaya, ditulis Selasa (14/8).

Dia berharap Rais Aam NU pengganti Ma’ruf Amin nantinya adalah kiai yang memiliki daya juang dan bisa menyelamatkan NU, serta bisa menjadi penyambung “suara langit”.

Selain itu, Cak Anam, sapaan akrabnya, juga menganjurkan Kiai Ma’ruf Amin ke depan tidak perlu mengajak atau menggiring warga NU yang telah dewasa dalam menentukan pilihan politiknya untuk berpihak kepada beberapa partai politik, khususnya pada pelaksanaan kontestasi Pemilihan Presiden mendatang.

“Banyak kader NU yang membangun karier di beberapa partai politik, lalu diajak kembali ke Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB. Ajakan seperti itu akan menimbulkan goncangan dan kesan kurang baik,” ujar mantan Ketua Gerakan Pemuda Anshor Jatim, yang juga pernah menjadi Ketua PKB Jatim itu.

Sebelumnya diberitakan aktual.com, pengunduran KH. Ma’ruf Amin sebagai Rais Aam PBNU juga diminta oleh Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatul Thalibin Leteh, Rembang, Jawa Tengah KH. Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus).

“Dia (KH. Ma’ruf Amin) harus mundur,” kata Gus Mus di kompleks Ponpes Raudlatul Thalibin, Kamis (9/8).

Selengkapnya baca: http://www.aktual.com/gus-mus-minta-maruf-amin-mundur-dari-jabatan-rais-aam-pbnu/

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: