Mantan Menko Rizal Ramli bersama Professor of Anthropology and Director of The Institute on Culture, Religion, and World Affairs (CURA) at Boston University Robert W. Hefner, Pakar Ekonomi Islam dari Mesir dan Prof. Dr. Moustafa Desouki Kesba, Professor Coventry University Mike Hardy, Guru besar ilmu ekonomi sekaligus peneliti senior INDEF Didik J Rachbini saat menjadi pembicara di acara The World Peace Forum (EPF) ke-7 di Jakarta, Rabu (14/8/2018). Forum perdamaian yang mengambil tema "Jalan Tengah" sebagai solusi menciptakan kedamaian dunia ini dihadiri oleh 100 tokoh hadirkan berbagai kalangan, agamawan, intelektual penentu kebijakan, 150 tokoh Indonesia yang diadakan dari 14 hingga 16 Agustus 2018. The World Peace Forum 2018 akan mengusung tema "The Middle Path for The New World Civilization". Tema ini dianggap menjadi solusi atas konflik horizontal yang muncul di berbagai belahan dunia. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Mantan Menko Maritim dan Sumber Daya ini mendorong pemerintah untuk menjalankan amanat Pancasila dan UUD demi kemakmuran rakyat dan kemandirian bangsa.

“Itu sebabnya jika anda menggali bagaimana ekonomi pancasila, sangatlah bagus. Kemudian juga menggali dan memaknai konstitusi negara kita tentu sangat luar biasa,” pesan RR ditulis, Jumat (17/8).

Akan tetapi ia mempertanyakan mengapa Indonesia yang kini menginjak usia ke-73 kemerdekaan tetap dalam kondisi yang memprihatinkan.

“Lalu sekarang 72 tahun merdeka keagungan pancasila dan kehebatan konstitusi kita tidak terrefleksikan pada kehidupan bangsa hari ini. Setelah kemerdekaan, 40 persen rakyat indonesia mengalami miskin dan hampir miskin. Inilah skandal,” demikian RR menambahkan.

WPF ke-7 diikuti 250 peserta dari 43 negara, merupakan tempat bertukar pikir para tokoh pencipta pegiat perdamaian, dari cendekiawan, agamawan, dan hartawan, penentu kebijakan, mantan Presiden, Perdana Menteri. Pesertanya yang beragam latar belakang ini menjadi kekuatan dari WPF tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid