Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet), menyampaikan pidato pada Rapat Paripurna Pembukaan Masa Sidang IV Tahun Sidang 2017-2018, di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (5/3). Dalam pidatonya yang diberi judul "Kami Pelayan Rakyat" tersebut, Bamsoet menyampaikan sejumlah persoalan diantaranya soal UUM3 yang masih belum menemukan titik temu dengan Pemerintah, sejumlah pengungkapan kasus Narkoba dan makin gencarnya "hoax" yang menyebar melalui Media Sosial. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengingatkan pemerintah untuk terus bersinergi mengatasi kasus gangguan pertumbuhan akibat gizi buruk kronis atau stunting.

Saya mengkhawatirkan masih adanya kasus stanting di sejumlah daerah di Indonesia, katanya melalui pernyataan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Kamis.

Bambang yang akrab disapa Bamsoet menyebutkan hal itu menanggapi kasus stanting yang terjadi di Provinsi Nusa Tengara Timur (NTT) dan Sulawesi Barat yang melampaui angka 40 persen, serta di Kota Cimahi, Jawa Barat, tercatat ada sebanyak 7.965 anak megalami stanting.

Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (WHO), di Indonesia tercatat ada sekitar 7,8 juta balita dari 23 juta balita adalah penderita stunting atau sekitar 35,6 persen. Dari jumlah 7,8 juta balita tersebut, sebanyak 18,5 persen kategori sangat pendek dan 17,1 persen kategori pendek.

Ia meminta Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, dan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) dapat berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda), untuk bersinergi memaksimalkan pelaksanaan program penanganan stunting sebagai upaya penanggulangan masalah kurang gizi di Indonesia.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid