Perkerja melintas di dekat kepala kereta MRT di Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta, Kamis (12/4). Dua set rangkaian kereta MRT telah berada di Depo Lebak Bulus dan akan dilakukan serangkaian tes serta persiapan sebelum diujicobakan pada Desember 2018. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Pembangunan proyek Mass Rapid Transit (MRT) atau Moda Raya Terpadu fase pertama jalur Selatan-Utara yakni dari Lebak Bulus sampai Dukuh Atas pengerjaannya mencapai 95%.

Hal ini diungkapkan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Stasiun Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Kamis (23/8).

“Pembangunan MRT sudah 95%, jadi tinggal lima persen untuk pekerjaan kecil-kecil. Bersyukur teknologi yang dipakai dan kereta-kereta terbaru bisa beroperasi sesuai yang direncanakan,” kata Anies.

Anies sudah melakukan pengujian Kesesuaian Sistem dengan rangkaian kereta pertama MRT fase pertama jalur Selatan-Utara yakni dari Lebak Bulus sampai Dukuh Atas.

Sementara itu, Dirut PT MRT Jakarta, William P. Sabandar, mengatakan bahwa Pengujian Kesesuaian Sistem merupakan bagian dari proses proses percobaan, commissioning dengan tiga tahap, di mana pada bagian ini dilakukan pengujian dan pemeriksaan seluruh sistem yang akan mengecek seluruh fungsi sistem, mulai dari rel kereta, sinyal, komunikasi, kekuatan dan rolling stock.

Pengujian yang sedang berjalan bukan pengujian kereta, melainkan pengujian persinyalan menggunakan kereta yang rencananya akan dilakukan bertahap. Mulai dari kecepatan rendah sampai kecepatan tinggi.

Proses ini terdiri atas tiga tahap, yakni tahap pertama di Depo MRT Lebak Bulus, tahap kedua Depo MRT Lebak Bulus-Stasiun MRT Cipete, dan tahap ketiga dimulai kemarin hari Senin dan hari Kamis dari Depo MRT Lebak Bulus-Stasiun MRT Bundaran HI.

Kemudian, pada akhir Desember 2018 akan dimulai fase uji coba operasi. Uji coba operasi akan berlangsung selama tiga bulan sampai dengan bulan Maret 2019.

William menambahkan, saat proses Pengujian Kesesuaian Sistem dari Depo MRT Lebak Bulus -Stasiun MRT Bundaran HI, kecepatannya masih rendah, maksimum 30 kilometer per jam, dan jalur bawah tanah dengan kecepatan 20 kilometer per jam dengan waktu tempuh satu jam.

Namun, pada saat beroperasi secara komersial, masa tempuh dari Depo MRT Lebak Bulus-Stasiun MRT Bundaran HI selama 30 menit dengan kecepatan rata-rata berkisar 40-60 kilometer per jam.

PT MRT Jakarta menyiapkan 16 set rangkaian kereta di mana 14 set rangkaian akan dioperasikan dan dua set akan disiagakan sebagai cadangan. Setiap satu set rangkaian kereta terdiri dari enam gerbong dan sampai saat ini sudah terdapat 36 gerbong yang berada di Depo MRT Lebak Bulus.

Kedatangan rangkaian kereta akan dilakukan secara bertahap hingga Oktober 2018. Proses pembangunan MRT fase satu ini telah dimulai pada 10 Oktober 2013 dan diperkirakan beroperasi penuh pada 1 Maret 2019. Fase satu terdiri atas tujuh stasiun jalur atas dan enam. stasiun jalur bawah.

Jumlah tenaga kerja yang disiapkan untuk operasi MRT ini sekitar 380 orang, yang 70 di antaranya adalah masinis.

“Sampai hari ini MRT Jakarta sudah merekrut 250 orang, seluruh 380 orang itu akan kita penuhi pada saat kita mulai uji coba operasi di bulan Desember,” kata William.

Masinis yang sudah direkrut sebanyak 70 orang ini sudah mulai dilatih dan disiapkan untuk nantinya pada saat uji coba operasi mereka sudah bisa mengoperasikan kereta ini, katanya.

Ant

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan