Presiden Turki Tayyip Erdogan melakukan perjalanan ke Arab Saudi dan Kuwait untuk menyelesaikan perselisihan Arab dengan sekutu Ankara, Qatar. (ilustrasi/aktual.com)

Ankara, aktual.com – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Sabtu (25/8) meminta semua pihak memerangi serangan terhadap perekonomian Turki, sementara negara itu terlibat perselisihan terus-menerus dengan Amerika Serikat (AS).

“Tekad rakyat Turki adalah jaminan untuk memerangi serangan terhadap perekonomian Turki,” kata Erdogan dalam pernyataan, yang disiarkan untuk memperingati Pertempuran Manzikert pada 1071.

Dalam pertempuran bersejarah itu, Kerajaan Seljuk Turki mengalahkan tentara Bizantium serta membuka Anatoli untuk dikuasai Turki.

“Hal terbesar, yang harus dijaga Turki, adalah tekad rakyat kita untuk melindungi kemerdekaan mereka, ibu pertiwi dan masa depan mereka,” kata Erdogan.

Hubungan Turki dengan Amerika Serikat mengalami keretakan menyangkut penahanan pendeta Amerika Serikat di Turki.

Pada pekan lalu, pengadilan Turki kembali menolak permohonan pembebasan Andrew Brunson, pendeta Amerika berusia 50 tahun yang dituduh sebagai mata-mata.

Setelah Turki menolak membebaskan Brunson, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menetapkan penggandaan tarif atas aluminium dan baja Turki serta mengancam akan memperluas sanksi perdagangan.

Sebagai tanggapan, Ankara menaikkan pajak pada sejumlah produk AS, termasuk mobil, alkohol dan tembakau.

Nilai mata uang Turki, lira, merosot 35 persen sejak awal tahun ini. Erdogan menyebut keadaan itu “perang ekonomi”, yang dilancarkan Amerika Serikat.

 

(Antara/Xinhua-OANA)

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang