Jakarta, Aktual.com – Pengamat prosesi Pilpres 2019 dari Universitas Riau (Unri) Dr Erdianto mengatakan Calon Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto agar dapat duduk bersama, kemudian mengimbau pendukung keduanya untuk dapat menahan diri.
“Kebijakan ini diperlukan agar kedua capres sekaligus dapat menjamin proses demokrasi berlangsung aman dan damai sampai saatnya pemungutan suara pada 2019,” kata Erdianto, Rabu (29/8).
Menurut Erdianto, KPU dan Bawaslu menyatakan deklarasi ganti presiden tidak melanggar UU Pemilu, akan tetapi saat ini di lapangan justru terjadi kericuhan. Polri menyebut kegiatan ini menimbulkan gangguan kamtibmas, dan ancaman perpecahan.
Erdianto mengatakan, dengan duduk bersama, maka kedua capres bisa sekaligus berkomitmen untuk melakukan politik fair, jujur dan adil serta sportif, dan menghentikan segala praktik ujaran kebencian, persekusi dan kampanye hitam terhadap kedua calon presiden.
“Keduanya adalah tokoh bangsa yang seharusnya sama-sama kita hormati, keduanya adalah putra terbaik bangsa yang tidak patut untuk dicela dan diumbar keburukannya,” katanya lagi.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid