Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menganggap pemerintah tidak serius dalam menangani anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Salah satu masalahnya, menurut Fahri adalah ketidakpastian hukum dan kepemimpinan Jokowi.
Secara sederhana, Fahri pun menyebut sebanyak apa pun menteri yang dirombak, tidak akan mampu mendongkrak posisi rupiah.
“Udah enggak (pengaruh). Ini orang sudah menyasar Pak Jokowi. Ini ekonomi sudah menyasar Pak Jokowi, enggak nyasar tim. Menyasar ke Pak Jokowi!” ujar Fahri di komplek parlemen, Jakarta, Senin (3/9).
“Karena Pak Jokowi ini sumber ketidakpastian. Kepemimpinannya tidak memberi kepastian ke mana-mana,” sambungnya.
Politikus PKS ini pun menilai Jokowi tidak dapat mengatur jajaran menterinya. Bahkan, dia berpendapat menteri ekonomi Jokowi terlihat bergerak tanpa koordinasi.
“Melemahnya rupiah ini penilaian pasar terhadap Pak Jokowi, bukan tim ekonomi. Tim ekonomi sudah beres, dianggap ini sudah selesai. Udah enggak bisa lagi,” ujarnya.
Nilai tukar rupiah pada pagi ini berada di posisi Rp14.735 per dolar AS. Posisi ini melemah dari akhir pekan lalu dengan Rp14.725 per dolar AS.
Kalaupun tetap diadakan perombakan kabinet, Fahri menilai hal itu sudah terlambat dan sia-sia belaka. Ia menjelaskan, kondisi rupiah saat ini takkan selesai begitu saja dengan perombakan tim ekonomi pemerintahan.
“Sudah tidak ada waktu ya (perombakan tim ekonomi). Satu-satunya ancaman paling berat Pak Jokowi adalah ekonomi. Kalau rupiah ini amblas, amblas Pak Jokowi,” kata Fahri.
Selain itu, Fahri menganggap gelaran pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia pada Oktober mendatang tidak akan membantu banyak terhadap perbaikan kondisi ekonomi Indonesia, selama kepemimpinan Jokowi tidak diperbaiki.
“Sekali lagi ini kelemahannya sudah kena ke Pak jokowi. Hampir sulit ditolong,” ujarnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Teuku Wildan