Peta Kongo (Istimewa)

Jakarta, Aktual.com – Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi bertemu dengan Menteri Luar Negeri Kongo Leonard She Okitundu Lundula membahas upaya untuk memperkuat kerja sama kedua negara terutama pada tiga bidang, yaitu diplomasi, ekonomi, dan lingkungan hidup.

Pertemuan bilateral antara Menlu RI dan Menlu Kongo dilakukan di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri RI, di Jakarta, Rabu (5/9) kemarin.

“Kami tadi membahas upaya memperkuat kerja sama dalam tiga bidang, yakni diplomasi, ekonomi, dan lingkungan hidup. Kami juga telah menyepakati bahwa Kongo merupakan lahan inventasi untuk Indonesia,” kata Lundula.

Terkait kerja sama di bidang diplomasi, Kongo telah memberi dukungan bagi Indonesia pada saat pencalonan sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB).

Retno dan Lundula juga telah menandatangani perjanjian Komisi Bersama untuk Kerja Sama Bilateral (Joint Commission for Bilateral Cooperation/JCBC) untuk dapat membahas kerja sama bilateral Indonesia-Kongo yang lebih baik di masa depan.

Dalam kerja sama ekonomi, Retno menyampaikan bahwa Afrika sekarang ini merupakan prioritas diplomasi ekonomi Indonesia.

“Kami pada tahun ini mengadakan ‘Indonesia-Africa Forum’, lalu tahun depan akan ada ‘Indonesia-Africa Infrastructure Dialog’,” kata Retno.

Retno juga menyebutkan beberapa kerja sama yang akan dijalin kedua negara ke depan, antara lain di bidang infrastruktur, pertambangan, budi daya air, dan pertanian.

Dalam kunjungan kerja ke Indonesia, Menlu Kongo juga akan bertemu dengan perwakilan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dan badan usaha milik negara (BUMN) Indonesia.

Selanjutnya, untuk kerja sama di bidang lingkungan hidup, Menlu Lundula menyampaikan bahwa Indonesia dan Kongo mempunyai peran penting dalam upaya mengatasi perubahan iklim dunia.

“Terkait lingkungan hidup, Indonesia dan hutan di Borneo punya peran penting, sama dengan hutan Amazon dan hutan hujan Kongo, karena kita memiliki stok karbon yang besar untuk melawan perubahan iklim,” ujar Menlu Lundula.

“Maka saya harap pemerintah dari negara-negara yang memiliki tiga hutan hujan tropis itu dapat bertemu dan membicarakan langkah-langkah yang bisa diambil. Untuk itu, akan diadakan pertemuan di Kinshasa,” lanjutnya.

Kunjungan kerja Menlu Kongo di Jakarta dinilai bersejarah karena merupakan kunjungan pertama pejabat tinggi Kongo ke Indonesia sejak kedua negara membuka hubungan diplomatik pada 1963.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan