Jakarta, Aktual.com – Dugaan mahar Rp 500 miliar ke PAN dan PKS yang ditudingkan ke Sandiaga Uno pada masa pendaftaran bursa capres beberapa waktu tak dapat dibuktikan secara nyata. Namun demikian isu tersebut terus bergulir.
Menanggapi hal tersebut Ketua Progress ’98 Faizal Assegaf mencurigai pemberhentian isu tanpa alasan soal pembuktian. Bahkan Faizal menilai dan menduga adanya permainan kongkalikong untuk menghentikan penyelidikan terhadap isu tersebut.
“Andi Arief berhenti bicara, Bawaslu tidak bekerja secara sungguh-sungguh, PKS dan PAN tidak mengambil tindakan yang konkret mengadukan (nyanyian) Andi Arief ke kepolisian,” katanya dalam diskusi di Kedai Kopi Politik, Jl Pakubuwono VI, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (6/9).
Bahkan Faizal menuding bahwa ada peran SBY di balik diamnya Andi Arief dalam isu tersebut. Dirinya juga mengaku mendapat informasi soal pertemuan Sandiaga dan Andi Arief.
“Saya ingin menyampaikan bahwa ada temuan bahwa atas perintah Pak SBY kepada Sandiaga Uno untuk menemui Andi Arief satu minggu lalu di sekitaran Menteng, Jakarta Pusat. SBY menyampaikan kepada Sandiaga untuk amankan Andi Arief agar berhenti bicara,” kata Faizal.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid