Split, Aktual.com – Uni Sepakbola Eropa (UEFA) tengah menyiapkan kompetisi antarklub yang ketiga, setelah Liga Champions dan Liga Eropa pada musim 2021/2022 mendatang. Rencananya, kompetisi ini akan diikuti 32 tim di fase grup.
Hal ini dicetuskan dalam sebuah pertemuan Asosiasi Klub Eropa (ECA) di Split, Kroasia, Selasa (11/9).
Ketua ECA, Andrea Agnelli mengatakan kepada para anggotanya di pertemuan di Split bahwa ini akan menjadi kompetisi strata ketiga untuk diselenggarakan, bersama dengan Liga Champions, kompetisi paling elit UEFA, dan Liga Europa.
ECA belakangan mengatakan pada pernyataan di proposalnya untuk memangkas tim peserta fase grup Liga Europa dari 48 tim menjadi 32 tim. Liga Champions akan tetap dimainkan dengan 32 tim.
“Lampu hijau telah diberikan untuk memperkenalkan kompetisi ketiga, membuat jumlah seluruh klub menjadi 96, pada musim 2021/2022,” kata Agnelli.
Pria yang juga menjadi Presiden Juventus ini menambahkan bahwa hal itu masih harus mendapat persetujuan dari UEFA. Agnelli sendiri duduk di komite eksekutif UEFA, menduduki salah satu dari dua kursi yang dialokasikan untuk para perwakilan klub.
Eropa pernah memiliki kompetisi ketiga untuk para juara piala domestik, yang dikenal dengan Piala Winners, namun turnamen itu dihapus pada 1999. Para juara piala domestik kini berkompetisi di Liga Europa.
ECA sebelumnya meminta lebih banyak klub untuk terlibat di kompetisi-kompetisi Eropa dan kepastian jumlah pertandingan yang lebih besar bagi klub-klub partisipan.
Wakil presiden ECA Dariusz Mioduski belakangan mengatakan,”Kelihatannya kami memasuki babak akhir diskusi mengenai bagaimana sepak bola Eropa akan tampak dalam beberapa tahun mendatang.”
Ia mengatakan bahwa kemungkinan memperbesar fase grup Liga Europa menjadi 64 tim, tanpa menerapkan kompetisi baru, telah dipertimbangkan namun kemudian dicoret.
Mioduski, Presiden klub Polandia Lega Warsawa, mengatakan masih terlalu dini untuk memberikan detail-detail seperti nama kompetisi baru atau siapa saja yang akan dapat berpartisipasi.
“Kami masih mengerjakan beberapa masalah di sekitarnya -bagaimana akses akan dialokasi dan bagaimana bentuk kualifikasinya. Salah satu hal terpenting adalah batas putaran-putaran kualifikasi,” tuturnya.
“Sudah ada pertanyaan mengenai distribusi pendapatan, branding, koefisien.”
UEFA mengatakan dalam pernyataan kepada Reuters bahwa pihaknya secara konstan meninjau ulang format-format kompetisi dan melihat kepada berbagai opsi.
Pihaknya juga mengatakan sejumlah ide akan didiskusikan sebelum keputusan apapun mengenai potensi perubahan akan dibuat. Agnelli juga mengulangi permintaannya dari tahun lalu untuk perombakan drastis terhadap kalender pertandingan internasional, yang disusun oleh FIFA dan mengalokasikan tanggal-tanggal untuk pertandingan-pertandingan tim nasional.
“Penilaian detail mengenai Kalender Pertandingan Internasional yang sudah ada diperlukan untuk memperkenalkan model baru pasca 2024. Model saat ini perlu diperbarui,” ujarnya.
Sebelumnya, UEFA pernah menggelar Piala Winner sejak 1960 hingga 1999. Piala Winners merupakan kompetisi yang diperuntukkan para pemenang piala domestik (non liga) dari masing-masing anggota UEFA.
Dalam tahun terakhirnya, Piala Winners diraih oleh klub asal Italia, SS Lazio setelah mengalahkan wakil Spanyol Real Mallorca di final dengan skor 2-1.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh:
Teuku Wildan