Jakarta, Aktual.co —India menandatangani perdagangan dan penawaran kerjasama ekonomi senilai USD22 Miliar di Shanghai saat kunjungan PM Narendra Modi ke Tiongkok dalam beberapa waktu dekat.

Perjanjian tersebut meliputi berbagai industri termasuk energi terbarukan, sektor keuangan, dan pelabuhan.

“Mari kita bekerja sama dalam kepentingan bersama. Sekarang India siap untuk bisnis,” ujar Modi, demikian dilansir BBC Business, pada Senin (18/5).

Pada hari Jumat pekan lalu, kesepakatan lebih senilai USD10 Miliar yang meliputi pendidikan, kereta api, dan penelitian ilmiah telah ditandatangani.

Modi mengadakan pembicaraan dengan China Premier, Li Keqiang dan kedua belah pihak sepakat untuk mencari resolusi yang adil untuk sengketa di perbatasan mereka.

Tiongkok menolak perjanjian perbatasan 1914 yang ditandatangani oleh pemerintah kolonial Inggris dengan Tibet, dimana membangun batas de-facto.

Keduanya memiliki klaim pada berbagai bagian dari wilayah masing-masing, termasuk wilayah administratif India yang dikenal sebagai Zangnan (atau Selatan Tibet) di Tiongkok, yang dianggap bagian dari Negara Bagian Arunachal Pradesh di India.

Modi mengatakan pada konferensi pers, bahwa pihaknya dan Li telah setuju untuk menjelajahi wilayah seaara adil, wajar dan dapat diterima bersama resolusi untuk masalah ini.

Li mengatakan, kedua negara memiliki kebijaksanaan politik yang cukup untuk mengelola serta mengendalikan perbedaan.

Artikel ini ditulis oleh: