Petugas Dinas Kebersihan Pemprov DKI Jakarta atau pasukan oranye mengambil sampah dan limbah di aliran Kali Sunter di kawasan Cempaka Putih, Jakarta, Jumat (10/2). Dinas Kebersihan DKI Jakarta mengangkat sampah seberat 90 hingga 220 ton per hari dari badan air di sungai, waduk, setu, dan danau di wilayah Ibu kota. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc/17.

Jakarta, Aktual.com – Kualitas air sungai di Jakarta pada 2014 sampai 2017 yang tercemar untuk kategori berat mengalami kenaikan dari 32 persen menjadi 61 persen.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, kondisi kualitas air sungai di DKI Jakarta mengalami perubahan cukup signifikan. Hal tersebut berdasarkan data dari 2014 sampai 2017, yakni untuk sungai tercemar kategori ringan dari 23 persen turun menjadi 12 persen, sedangkan sungai tercemar kategori sedang turun dari 44 persen menjadi 17 persen.

“Kita sudah menyusun dan peta jalannya untuk segera mengembalikan ke kondisi sebelumnya,” kata Anies di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (12/9).

Dijelaskannya proses pencemaran yang terjadi di Jakarta terjadi dalam waktu yang singkat dan pekerjaan rumah tersebut harus dibereskan. Menurut Gubernur, bukan hanya sekedar soal estetika nampak indah, tetapi juga sungainya harus terlihat apik.

“Kita akan melakukan dengan membangun (sekitar) sungai, sehingga menjadi ekosistem yang alamiah lagi,” kata Anies.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara