(ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi bergerak melemah sebesar 27 poin menjadi Rp14.803 dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.776 per dolar AS.

Analis Senior CSA Research Institue Reza Priyambada mengatakan, mata uang rupiah kembali mengalami depresiasi terhadap dolar AS, namun dengan rentang yang terbatas.

“Upaya pemerintah untuk kembali menarik aliran modal asing di tengah volatilitas yang terjadi pada sejumlah negara berkembang menjaga fluktuasi rupiah relatif stabil,” katanya, Kamis (13/9).

Ia mengatakan kunjungan Presiden Joko Widodo ke sejumlah negara serta kehadiran Indonesia di World Economic Forum turut memberikan harapan akan adanya investasi yang masuk ke Indonesia.

Pemerintah, lanjut dia, juga telah mulai mengurangi defisit transaksi berjalan dengan berupaya menarik lebih banyak penghasilan ekspor. “Sejumlah kabar positif itu diharapkan dapat menahan tekanan rupiah terhadap dolar AS lebih dalam,” katanya.

Ia menambahkan Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) juga telah menaikkan tingkat suku bunga penjaminan untuk simpanan dalam rupiah dan valuta asing (valas) untuk mengakomodasi pengetatan moneter dan kecenderungan risiko likuiditas yang lebih tinggi akibat meningkatnya penyaluran kredit.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid