Cilacap, Aktual.com – Kawasan hutan jati di desa Desa Sidaurip, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, dilaporkan terbakar pada Jumat (14/9) malam.
Kebakaran di kawasan hutan yang bernama Kubangkangkung ini diketahui setelah seorang warga bernama Teguh Jatmiko melalui kawasan tersebut.
Salah seorang sukarelawan Lembaga Penanggulangan Bencana Muhammadiyah (Muhammadiyah Disaster Management Center/MDMC) Cilacap, Puguh Supono mengatakan informasi terkait dengan kebakaran itu berasal dari salah seorang rekannya, Teguh Jatmiko.
“Kebetulan mas Teguh dalam perjalanan dari Kawunganten, Cilacap, menuju Kemranjen, Banyumas. Saat melintas di kawasan hutan jati Kubangkangkung, mas Teguh melihat adanya kobaran api, jaraknya sekitar 50 meter dari jalan raya ke arah selatan” kata seorang sukarelawan Lembaga Penanggulanan Bencana Muhammadiyah, Puguh Supono melalui saluran telepon.
Dilansir dari Antara, Puguh merupakan rekan dari Teguh. Setelah mendapat informasi dari Teguh, Puguh pun segera menghubungi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap untuk memastikan kabar yang diterimanya.
Sebagaimana diketahui, kawasan hutan jati Kubangkangkung merupakan hutan yang dimiliki oleh Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Barat.
Dihubungi secara terpisah, Wakil Administrator Perhutani KPH Banyumas Barat, Lukyarto menyatakan, kebakaran itu memang terjadi di Petak 87 hutan jati Kubangkangkung.
“Di tengah-tengahnya (hutan, red.) ada sawahnya, dan apinya dari situ kemudian menjalar. Kami belum bisa mengetahui luasan lahan yang terbakar karena masih berupaya memadamkan api,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cilacap Martono mengatakan pihaknya telah menugaskan Unit Pelaksana Teknis BPBD Wilayah Cilacap untuk mengecek lokasi dengan membawa mobil tangki air.
“Kendaraan pemadam kebakaran Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Cilacap juga merapat ke lokasi,” katanya.
Ia mengatakan berdasarkan data di lapangan, kebakaran tersebut terjadi sejak pukul 19.30 WIB dan luasan lahan yang terbakar diperkirakan mencapai 3,5 hektare karena banyaknya semak belukar yang mengering.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh:
Teuku Wildan