(dari kiri) Anggota Komisi XI DPR Fraksi Partai Golkar Mukhamad Misbakhun, Anggota Komisi XI DPR Fraksi Gerindra Heri Gunawan, Anggota Komisi XI DPR Fraksi PDIP Eva Kusuma Sundari dan Anggota Komisi XI DPR Fraksi PKS Refrizal, menjadi pembicara dalam diskusi dialektika demokrasi , di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (6/9). Diskusi tersebut menyoroti soal "Pelemahan Rupiah, Dampak dan Solusinya”. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Anggota Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun merasa jadi korban hoaks. Penyebabnya adalah beredarnya undangan jumpa pers dalam bentuk PDF berkop Ratna Sarumpaet Crisis Center (RSCC) di ruang kerjanya di DPR terkait Ruben PS Marey, yang konon menjadi korban pemblokiran rekening akibat kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Misbakhun mengaku tak pernah berhubungan dengan RSCC dalam bentuk apa pun. “Bahkan saya tidak tahu ada lembaga itu (RSCC, red),” ujar dia melalui pesan WhatsApp, Minggu (16/9).

Dia mengaku tidak pernah membuat kesepakatan dengan RSCC untuk memfasilitasi undangan jumpa pers di ruang kerjanya besok (17/9). Bahkan, Misbakhun sama sekali tak tahu subtansi masalah kasus pembekuan rekening yang disebutkan milik Ruben S Marey S.Sos dan kawan-kawan sebagaimana tertulis dalam undangan RSCC.

“Saya tidak pernah tahu, Mendengar pun tidak karena sebagai anggota DPR RI juga tidak pernah menerima pengaduan soal masalah tersebut,” ujar dia.

Oleh karena itu Misbakhun meminta wartawan yang menerima undangan itu agar mengabaikannya. Sebab, isinya benar-benar hoaks.

“Untuk itu saya meminta kepada seluruh rekan-rekan wartawan yang sudah terlanjur menerima undangan peliputan tersebut untuk mengabaikannya karena tidak ada agenda penggunaan ruang kerja saya di DPR untuk kepentingan jumpa pers tentang masalah itu,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara