Jakarta, Aktual.com – Menaggapi hasil Ijtima Ulama II yang mendukung pasangan Prabowo-Sandi sebagai calon Presiden -Cawapres, kubu petahana (Joko Widodo) melalui Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko meminta agar tidak mencampur adukkan agama dengan pelaksanaan politik kenegaraan di Indonesia.

“Saran saya, jangan agama dibawa ke politik,” ujar Moeldoko di Jakarta Pusat, Minggu (16/9).

Menurut Moeldoko, adanya arahan dari para petinggi ulama supaya umat Islam mengambil sikap khusus di pilpres, justru bisa membuat mereka kebingungan. Sebab, selaku warga negara, umat Islam juga bisa memiliki sikap politik sendiri berdasarkan pemikiran mereka.

“Bukan tidak ada hubungannya antara agama dan politik, ada. Cuma, jangan agama dibawa ke arah politik yang akhirnya, masyarakat menjadi bingung,” ujar Moeldoko.

Lebih lanjut, mantan Panglima TNI ini menyampaikan bahwa dicampuradukkannya agama dengan politik, juga tak jarang malah memberi efek negatif kepada kehidupan beragama di Indonesia.

Moeldoko mencontohkan kekecewaan yang timbul di kalangan sebagian pengikut ulama tertentu, saat pemuka agama mereka malah memutuskan banting setir dari berdakwah ke politik.

“Sudah banyak ya, sudah banyak contoh. Para public figure yang tadinya giat di agama beralih ke politik, akhirnya massanya jadi hilang. Jangan sampai itu terjadi,” ujar Moeldoko.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta