Jakarta, Aktual.com – Ekonomi Pancasila harus menjadi salah satu pembahasan dalam agenda besar internasional annual meeting IMF-WB (International Monetary Fund-World Bank) di Bali, saat Indonesia didaulat menjadi tuan rumah. Pasalnya, sistem ekonomi Pancasila dinilai bisa mendamaikan gejolak ekonomi global saat ini.
“Sebagai tuan rumah agenda bergengesi ini, Indonesia semestinya harus mempunyai posisi yang kuat untuk juga mengagendakan Sistem Ekonomi Pancasila sebagai rule model ekonomi dunia hari inin yang cenderung liberal kapitalis agar dibahas dalam pertemuan itu,” ujar Ketua DPP GMNI Bidang Ekonomi Koperasi Leo Liwun, Selasa (18/9).
Menurutnya, agenda pertemuan tersebut cenderung hanya membahas kepentingan kapitalis global (imperialisme), di mana untuk memuluskan cengkramannya pada negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Fokusnya, kata Leo, yakni bagaimaina akumulasi modal kapitalis bisa tersalurkan di negara-negara berkembang.
“Dengan demikian mereka akan dengan leluasa mendikte kebijakan-kebijakan ekonomi negara-negara berkembang dan kemudian mengontrolnya.Lantas bagaimana system ekonomi pancasila itu bisa berjalan tanpa ada intervensi asing?” ujarnya.
Dia menekankan pentingnya pembahasan ekonomi Pancasila dalam annual meeting IMF-WB, karena dengan demikian sistem ekonomi Pancasila tidak hanya berguna bagi masyarakat Indonesia tetapi juga bagi masyarakt dunia. Ia juga mendesak Pemerintah Indonesia agar lebih serius menjadikan Sistem Ekonomi Pancasila sebagai sistem ekonomi nasional dengan jalan Tri Sakti.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid