Dirut Bulog Budi Waseso (kiri) mengikuti rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/5). Rapat perdana antara Budi Waseso yang baru diangkat sebagai Dirut Bulog dengan DPR itu membahas ketersediaan stok serta stabilitas harga pangan di bulan Ramadhan sekaligus menjelang Idul Fitri. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Dirut Perum Bulog Budi Waseso mengakui bahwa beras yang digelontorkan melalui operasi pasar (OP) tidak terserap maksimal, yakni tidak lebih dari 1.000 ton per hari.

“Kami evaluasi pasar memang stok masih banyak. Kebutuhan masyarakat akan beras masih sedikit. Pedagang kita tawarkan juga belum mau karena stoknya masih banyak,” kata Budi Waseso atau akrab disapa Buwas pada konferensi pers di Kantor Perum Bulog, Jakarta, Rabu (19/9).

Ia menyebutkan bahwa meski kegiatan OP beras terus dilakukan demi menjaga kestabilan harga beras medium, kenyataannya harga beras medium masih terbilang stabil dengan rata-rata di sejumlah wilayah Rp9.000 per kg atau di bawah HET sebesar Rp9.450 per kg.

Sementara itu, posisi stok di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) Jakarta Timur lebih dari 47 ribu ton, dengan suplai beras yang masuk setiap hari 4.000 ton per hari.

Namun, OP dengan jumlah beras yang digelontorkan per hari sebesar 15 ribu ton, belum mampu terserap secara maksimal, yakni hanya terserap 1.000 ton.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid