kereta cepat Jakarta-Bandung

Bekasi, Aktual.com – Dinas Tata Ruang Kota Bekasi, Jawa Barat, memprediksi sedikitnya enam ruas jalan di wilayah setempat akan terimbas kemacetan dari proyek pembangunan Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung.

“Proyek pembangunan kereta cepat di sisi kiri arah Jakarta bisa berimbas ke sejumlah jalan kolektor. Enam jalan yang ada di Kota Bekasi terancam kemacetan saat pelaksanaaan pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung bergulir,” kata Kepala Bidang Perencanaan pada Dinas Tata Ruang Kota Bekasi, Erwin Guwinda, di Bekasi, Senin (24/9).

Menurut dia, proyek pembangunan itu diketahui akan melintas di empat jalan kolektor Kota Bekasi, yakni Jalan Anugerah Jatiwaringin, Jalan Cikunir-Galaxy, Jalan Jakamulya dan Jalan Perumahan Cikunir.

Ia mengatakan ruas Jalan Anugerah Jatiwaringin saat ini belum memiliki jalan alternatif, sebab lintasannya berada di bawah pembangunan kereta cepat.

Akan tetapi tiga jalan lainnya yakni Jalan Cikunir-Galaxy, Jalan Jakamulya dan Jalan Perumahan Cikunir masih memiliki jalan alternatif di bawah lintasan kereta.

“Hanya Jalan Anugerah Jatiwaringin yang tidak ada penggantinya,” katanya.

Dikatakan Erwin, proses pembangunan kereta cepat itu saat ini sudah mulai memasuki tahapan pembebasan lahan dan segera memasuki pemgerjaan fisik pada 2019.

“Sekarang sedang melakukan pembebasan lahan. Tapi masih mentok masalah harga dan akan ada keputusan pengadilan soal harga pembebasan tanah di lokasi tersebut,” ujarnya.

Wilayah yang terkena pembebasan lahan, kata Erwin, mulai dari Pasar Sumber Artha, Bekasi Barat sampai Bekasi Timur.

“Namun, untuk lahan yang dibebaskan hanya yang ada di sisi selatan. Kalau sisi utara sudah dipakai untuk pembangunan Light Rail Transit (LRT),” katanya.

Erwin akan mengusulkan agar sisa lahan kontruksi kereta cepat Jakarta-Bandung dibuatkan jalan umum, sebab lahan yang dibebaskan untuk kereta itu lebarnya mencapai 30 meter dari perbatasan DKI di Pondokgede sampai dengan Bekasi Timur.

“Rencananya dibuat taman, tapi kami mengusulkan dibuat jalan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian pada Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Johan Budi, menambahkan sampai sekarang pihaknya baru satu kali rapat dengan Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) terkaitkegiatan mereka di wilayahnya.

“Hasilnya belum bisa dipublikasikan, karena pihak kita masih menuggu kontruksi berjalan. Nanti akan ketahuan efeknya,” katanya.

Johan berharap, pelaksana proyek memberikan kompensasi jalan yang terkena pembangunan kereta cepat sebagai solusi pengentasan kemacetan di wilayahnya.

“Arus lalu lintas di kita ini sudah sangat padat, jangan sampai masalah pembangunan bisa menyudutkan daerah,” ujarnya.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan